Kawan Melinda Dan Pesawat Pak Haji

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-01-16 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


KEDATANGAN tamu spesial pada 16 November tahun lalu, Duta Besar Indonesia untuk Cina dan Mongolia, Djauhari Oratmangun, menyiapkan berbagai penganan khas Nusantara. Nasi goreng, rendang, dan sate tersaji untuk Chief Executive Officer Sinovac Biotech Ltd Yin Weidong. “Saya bercerita bahwa Indonesia punya banyak makanan enak,” kata Djauhari dalam wawancara virtual dengan Tempo, Rabu, 13 Januari lalu.
Ditemani kopi asal Indonesia, mereka lalu membicarakan berbagai hal, dari makanan hingga lukisan karya istri Djauhari, Sih Elsiwi Handayani. Keduanya juga berdiskusi soal vaksin produksi Sinovac, yang saat itu sedang diuji coba di Indonesia. Djauhari tak mengingkari persamuhan dengan Yin Weidong bertujuan memperlancar pengiriman vaksin ke Indonesia. Pada pengujung 2020, sebanyak 3 juta dosis vaksin Sinovac pun tiba di Tanah Air.
Menurut Djauhari, komunikasi dengan Sinovac mulai terjalin pada Maret 2020. Ketika itu, ia ditugasi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mencari vaksin Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Para diplomat di Cina pun bergerak mencari informasi soal perusahaan farmasi yang melakukan riset pembuatan vaksin. Kepada Tempo pada Kamis, 14 Januari lalu, Retno membenarkan jika disebut menugasi sejumlah duta besar mencari vaksin Covid-19. “Kami membuka akses dan meratakan jalan untuk mendapatkan vaksin,” ucap Retno.
Para diplomat Indonesia di Negeri Panda menemukan ada tiga perusahaan farmasi yang melakukan riset, yakni Sinovac Biotech, CanSino Biologics, dan Sinopharm. Setelah melapor kepada Kementerian Luar Negeri, Djauhari diminta lebih kencang melakukan negosiasi dengan Sinovac. “Karena Sinovac telah lama bekerja sama dengan PT Bio Farma,” ujar Djauhari.
Seorang diplomat yang mengikuti jalannya negosiasi bercerita, staf KBRI baru bisa bertemu dengan pejabat Sinovac ataupun berkunjung ke pabriknya pada Mei 2020. Penyebabnya, pemerintah Cina mengeluarkan larangan bepergian…

Keywords: Budi Gunadi SadikinSri Mulyani IndrawatiVaksin Covid-19Retno MarsudiVaksin Sinovac
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…