Berdamai Dengan Pelapor
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-01-23 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
MENGENAKAN kemeja bergaris biru dan celana denim, Herman Hery Adranacus keluar dari mobil Toyota Alphard berkelir hitam di lobi gedung Tempo di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 16 Januari lalu. Sebelum menjelaskan duduk perkara korupsi bantuan sosial di Kementerian Sosial yang menyeret namanya, Herman menceritakan perjalanan hidupnya sebagai pengusaha. Ia memiliki imperium bisnis di bawah bendera Grup Dwi Mukti. Perusahaan yang dirintis pada 1995 itu membawahkan sejumlah lini usaha, dari hotel hingga makanan dan minuman. Menurut situs Komisi Pemberantasan Korupsi, harta kekayaannya mencapai Rp 418 miliar pada 2019. “Latar belakang saya itu 100 persen pengusaha,” ujar pria 58 tahun ini. Bisnis Herman berkembang pesat setelah menggarap proyek telekomunikasi di Timor…
Keywords: Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur | NTT, Korupsi Dana Bansos, PDI Perjuangan, Bantuan Sosial Covid 19, Herman Hery, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…