Mobil Rektor Untuk Pak Menteri
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-01-30 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
BERTARIKH 17 Oktober 2019, selembar surat yang ditandatangani Rektor Universitas Negeri Semarang Fathur Rokhman ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj. Isinya: mendukung Mohamad Nasir terpilih kembali menjadi Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Dalam surat bernomor B/8266/UN.37/HM.01.00/2019 itu, Fathur menyanjung Nasir setinggi langit. Dia menulis Nasir layak menjabat dua periode karena punya banyak prestasi dan aktif melawan gerakan radikalisme di perguruan tinggi. Surat itu dibuat sepekan sebelum Jokowi mengumumkan susunan kabinetnya pada 23 Oktober 2019. Namun Nasir terdepak dari jabatannya.
Fathur mengaku mengirimkan surat tersebut kepada Presiden Jokowi. Meski menggunakan kop berlogo Universitas Negeri Semarang, surat itu dinyatakan Nasir merupakan hasil diskusi informal dengan beberapa rektor kampus negeri. Ia mengklaim tradisi mengusulkan tokoh lazim dalam dunia pendidikan tinggi. “Kami cuma mengusulkan karena kewenangan memilih tetap ada pada Presiden,” kata Fathur kepada Tempo, Jumat, 29 Januari lalu.
Adapun Nasir, kini anggota staf khusus wakil presiden bidang reformasi birokrasi, menyatakan tak tahu soal surat dukungan dari Fathur. Dia mengaku tak berambisi menjadi menteri lagi. “Lima tahun diberi kesempatan oleh Presiden itu sudah luar biasa,” ujarnya.
Rektor Universitas Negeri Semarang Fathur Rokhman. ANTARA FOTO/Aditya Pradana
Surat tersebut dibuat setahun setelah Fathur disangka melakukan plagiarisme. Pada 4 Agustus 2018, Tim Evaluasi Kinerja Akademik Kementerian Pendidikan Tinggi menyimpulkan Fathur menjiplak skripsi dua mahasiswanya untuk dipublikasikan dalam dua jurnal ilmiah pada 2002 dan 2004. Seorang guru besar yang mengetahui kajian itu menyebutkan Fathur juga dianggap melakukan self-plagiarism, mengutip data dan istilah dari karya ilmiah milik sendiri yang pernah dipublikasikan sebelumnya, tapi tak menulis referensinya secara memadai. Tim…
Keywords: Plagiarisme, Plagiat, Penjiplakan, Universitas Gadjah Mada | UGM, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | Kemendikbud, Universitas Negeri Semarang, Plagiat, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…