Main Angin Atas Pajak

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-03-06 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


IRINGAN dua belas mobil Toyota Innova berpenumpang personel Komisi Pemberantasan Korupsi bergerak menuju basemen Gedung Mar’ie Muhammad di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, pada Rabu, 10 Februari lalu. Setiba di sana, mereka memasang rompi bertulisan “KPK”, lalu naik lift menuju lantai 12 dan 15 bangunan di kompleks kantor Direktorat Jenderal Pajak tersebut.
Di lantai 12, mereka menggeratak ruang kerja Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian Direktorat Jenderal Pajak Angin Prayitno Aji. Petugas KPK lain di lantai 15 menyisir dokumen dari ruang kerja Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan Pajak. Sebelum menjabat Direktur Ekstensifikasi pada 23 Januari 2019, Angin menjabat Direktur Pemeriksaan dan Penagihan sejak Mei 2016. “Sudah kami geledah dan koordinasi dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata pada Selasa, 2 Maret lalu.
Penggeledahan ini bagian dari pengusutan dugaan suap yang menjerat Angin saat menjabat Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Pajak. Dalam gelar perkara pada Kamis, 21 Januari lalu, pemimpin dan penyidik KPK sepakat menaikkan kasus rasuah penurunan nilai pajak perusahaan tersebut ke tahap penyidikan. Komisi mensinyalir Angin menerima suap, imbalan merekayasa surat ketetapan pajak (SKP).

Angin Prayitno Aji di Jakarta, Kamis, 7 April 2016. Tempo/STR/Dian Triyuli Handoko
Dua pekan kemudian, pada 4 Februari lalu, KPK “resmi” menetapkan Angin serta Kepala Subdirektorat 1 Kerja Sama dan Dukungan Pemeriksaan Dadan Ramdani sebagai tersangka. Sebagaimana Angin, Dadan disangka menerima besel dari tiga wajib pajak yang sama: PT Jhonlin Baratama, PT Bank Pan Indonesia Tbk atau Panin Bank, dan PT Gunung Madu Plantations. “Modusnya sederhana, tapi nilai suapnya besar,” ujar Alexander.
Komisi antikorupsi juga menjerat empat konsultan pajak sebagai pemberi suap. Mereka adalah konsultan pajak PT Jhonlin Baratama yang juga pemilik Susetyo Suharto Advisory, Agus Susetyo; kuasa pajak Panin Bank, Veronika Lindawati; serta dua konsultan pajak PT Gunung Madu Plantations dari Foresight Consulting, Aulia Imran Maghribi dan Ryan Ahmad Ronas. Total suap yang terdeteksi mencapai Rp 50 miliar.

•••
PETUNJUK awal suap kedua pemungut pajak tersebut diterima Komisi Pemberantasan Korupsi pada awal 2020. Seorang pegawai Subdirektorat 1 Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan Pajak berinisial YM dilaporkan melakukan transaksi janggal.
Ia disebut menginvestasikan Rp 40 miliar ke…

Keywords: Direktorat Jenderal PajakSri Mulyani Indrawati | Sri MulyaniKasus SuapPajakAngin Prayitno AjiSkandal Pajak
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…