Tarik-ulur Vaksin Inggris
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-03-20 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
DUTA Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab, Husin Bagis, sudah disuntik vaksin Covid-19 perdana pada Oktober tahun lalu. Begitu juga pegawai Kedutaan Besar Republik Indonesia di Abu Dhabi. Sebulan kemudian, mereka menerima suntikan kedua. “Semuanya lancar. Pemerintah Emirat termasuk yang paling awal menggenjot program vaksinasi Covid-19,” kata Husin kepada Tempo lewat sambungan telepon pada Jumat, 19 Maret lalu.
Sekitar 60 persen populasi Emirat atau sekitar 5 juta orang sudah mendapatkan vaksin Covid-19. Husin dan koleganya disuntik vaksin buatan perusahaan farmasi Cina, Sinopharm. Pemerintah Emirat juga menyediakan berbagai pilihan vaksin lain, seperti buatan perusahaan farmasi Amerika Serikat, Moderna dan Pfizer. “Sinopharm lebih populer karena yang pertama dipakai di sini,” ujar Husin.
Vaksin yang dikembangkan perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca, bersama Oxford University, lebih banyak dipakai di Dubai. Paket pertama vaksin produksi Serum Institute, India, itu tiba di Dubai pada awal Februari lalu. Otoritas kesehatan Dubai mendatangkannya untuk menambah pilihan vaksin. Pemerintah juga sudah membeli vaksin Sputnik V buatan Rusia.
Di antara semua vaksin, produk AstraZeneca kini yang paling banyak disorot. Pasalnya, ada sejumlah orang yang pernah menerima vaksin tersebut meninggal dengan gejala serupa, yaitu mengalami masalah pembekuan darah. Namun pemakaian vaksin itu di Emirat berjalan lancar. “Kami selalu pantau berita. Tidak ada laporan dampak negatif vaksin itu,” kata Husin.
Uni Eropa telah menyetujui penggunaan vaksin AstraZeneca pada akhir Januari lalu. Namun negara-negara di benua itu mempersoalkannya setelah, pada 11 Maret, otoritas kesehatan Denmark memutuskan menunda penggunaannya. Seorang perempuan 60 tahun dilaporkan meninggal di Denmark karena mengalami masalah pembekuan darah. Jumlah platelet, sel yang membantu proses pembekuan darah, pada perempuan itu…
Keywords: Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Vaksin Covid-19, Vaksin AstraZeneca, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…