Bunga Tidur Bukit Cikidang Â
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-04-17 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
ACIP Suripto terakhir kali memetik buah kopi di perkebunan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada 1996. Empat tahun kemudian, komoditas kopi, karet, dan teh diganti perlahan, seiring dengan bergantinya pemilik kebun.
Hingga kemudian, sekitar 2008-2009, tempat tinggal Acip sudah disergap kebun sawit. “Sampai sekarang. Di dalamnya ada juga hotel, restoran, dan perumahan,” kata Acip, 65 tahun, ketika ditemui di Cikidang, Kamis, 15 April lalu.
Warga Desa Pasir Langkap, Cikidang, itu menunjuk sebuah resor di tengah-tengah kebun sawit: Cikidang Plantation Resort. Beberapa rumah yang disebut Acip itu gabuk. Ada yang berpagar ilalang. Sejumlah bangunan tak beratap, sebagian lain ambruk.
Makin dekat ke area utama Cikidang Plantation Resort, sejumlah vila terlihat baru diperbaiki. Bangunannya tampak baru. Tapi situasi masih seperti sebelumnya: sunyi. Tidak ada pelancong pada hari itu, juga di hari-hari lain sejak pandemi Covid-19 merebak.
Acip tidak tahu, dua pekan lalu, Rabu, 7 April, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, bergaduk. Kiniku Bintang Raya, perusahaan kerja sama operasi (KSO) yang dipimpinnya, akan menyulap 888 hektare kebun sawit dan vila-vila yang terbengkalai tersebut menjadi pusat ekosistem inovasi teknologi tinggi bernama Bukit Algoritma. Budiman menjadi ketua pelaksana KSO yang ia sebut baru dicatatkan di hadapan notaris itu.
Kiniku dalam KSO tersebut merujuk pada PT Kiniku Nusa Kreasi, perusahaan perangkat lunak dan sistem milik teman-teman Budiman. Pada 2018, perusahaan ini menjadi kendaraan pengusung gerakan Inovator 4.0 Indonesia, sebuah upaya mengumpulkan para ahli yang dideklarasikan Budiman.
Adapun Bintangraya adalah pemilik lahannya. Perusahaan ini, dengan nama badan usaha PT Bintangraya Lokalestari, merupakan pengembang kawasan ekowisata sekaligus bentala berbasis perkebunan sawit milik keluarga Handoko. Didirikan Budi Handoko, pengelolaan bisnis resor dan wisata perburuan ini ditangani anaknya, Dhanny Handoko, sebagai direktur utama perseroan.
Direktur Utama PT Amarta Karya (Persero) Nikolas Agung, Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko, dan Direktur Utama PT Bintangraya Lokalestari Dhanny Handoko seusai penandatanganan kontrak pekerjaan pengembangan Bukit Algoritma pada Kawasan Ekonomi Khusus dan pengembangan teknologi dan industri 4.0 Kabupaten Sukabumi di Jakarta, 7 April lalu. ANTARA/Aprillio Akbar
Pada Rabu, 7 April lalu, pengembangan Bukit Algoritma dicanangkan. Kiniku Bintang Raya menunjuk PT Amarta Karya (Persero) menukangi pekerjaan proyek yang dilabeli "Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus dan Pengembangan Teknologi dan Industri Kabupaten Sukabumi". Amarta, perusahaan konstruksi milik negara dengan aset Rp 1,05 triliun per 2018, akan membangun infrastruktur jalan raya, fasilitas air bersih, pembangkit listrik, gedung konvensi, dan fasilitas lain.
Duitnya? Budiman memastikan asalnya dari investor. Dia mengatakan pembangunan tahap pertama yang memakan waktu tiga tahun akan menyedot investasi sekitar 1 miliar euro atau senilai Rp 18 triliun.
Angan-angannya, Bukit Algoritma menjadi tempat berkumpul dan bekerja para geek. “Calon #SiliconValleyIndonesia,” begitu Budiman menuliskannya di akun media sosial miliknya.
Unggahan Budiman pula yang belakangan meramaikan perbincangan di media sosial tentang Bukit Algoritma. Warganet Indonesia, yang terkenal paling tidak sopan…
Keywords: Budiman Sudjatmiko, Teknologi, Kawasan Ekonomi Khusus | KEK, Bukit Algoritma, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…