Perintah Belanja Setelah Kapal Karam
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-05-01 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
MENGUNDANG sejumlah menteri, Presiden Joko Widodo menggelar rapat tertutup pada Rabu, 28 April lalu, di Istana Negara, Jakarta. Agendanya adalah membahas pembenahan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Pertemuan tersebut digelar seminggu setelah Kapal Perang Republik Indonesia Nanggala-402—kapal selam berumur 40 tahun—karam di perairan Bali.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa bercerita, Presiden Jokowi meminta jajarannya segera mengeksekusi rencana peremajaan alutsista sesuai dengan master plan. “Modernisasi peralatan itu juga harus ikut mendorong kemajuan industri pertahanan di dalam negeri,” ujar Suharso ketika dihubungi Tempo pada Jumat, 30 April lalu.
Forum itu antara lain mendiskusikan pembiayaan belanja peralatan pertahanan. Tahun ini anggaran Kementerian Pertahanan mencapai Rp 137 triliun—terbesar dalam sepuluh tahun terakhir. Meski demikian, alokasi belanja pertahanan itu dinilai masih sangat terbatas jika dibandingkan dengan negara lain.
Suharso mengusulkan skema spending to invest. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan itu menyebutkan model belanja tersebut memungkinkan pemerintah membeli peralatan baru sekaligus menyerap teknologi dari produsen. “Misalnya, kalau beli alat sepuluh, lima di antaranya harus transfer teknologi ke Indonesia,” katanya.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang juga hadir dalam rapat itu, meminta pemerintah konsisten mengalokasikan besaran anggaran pertahanan selama 25 tahun. Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu menyarankan…
Keywords: Suharso Monoarfa, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut | TNI AL, Prabowo Subianto, Alat Utama Sistem Persenjataan | Alutsista TNI, Alutsista TNI, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…