Aba-aba Penyatu Suara Saudagar
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-06-12 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
PEMINDAHAN lokasi Musyawarah Nasional VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sempat menaikkan tensi di grup percakapan WhatsApp ketua Kadin daerah, akhir Mei lalu. Panasnya pembicaraan mulai mereda pada awal Juni, walaupun ekspresi ketidakpuasan masih saja berseliweran di grup yang juga berisi sejumlah pengurus harian Kadin pusat itu.
Seorang ketua Kadin daerah yang menjadi loyalis salah satu calon ketua umum, Anindya Novyan Bakrie, misalnya, mengirim sebuah meme video yang sudah disulih suara dengan narasi meledek kubu pesaing, Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat. “Sudah mau menang, munasnya dipindah. Kayak enggak bisa ngegolin, gawangnya dibesarkan,” begitu bunyinya.
Seorang pengurus Kadin pusat menunjukkan isi grup percakapan tersebut kepada Tempo, Jumat, 11 Juni lalu, di Jakarta. “Hahaha…. Pas banget, gitu loh,” kata pengusaha yang juga loyalis Anindya tersebut.
Sejak awal tahun lalu, nama Anin—panggilan Anindya Bakrie—memang menjulang sebagai calon Ketua Umum Kadin. Masa kepemimpinan Rosan Perkasa Roeslani, pemilik Grup Recapital yang terpilih sebagai Ketua Umum Kadin dalam Musyawarah Nasional VII di Bandung pada 2015, telah berakhir. Semula Munas VIII dijadwalkan berlangsung pada 2-4 Juni 2021 di Bali.
Kubu Anindya, yang sudah bergerak jauh-jauh hari untuk menghimpun dukungan, semula hakulyakin putra sulung Aburizal Bakrie itu bakal lancar mengambil tongkat estafet kepemimpinan Kadin. Apalagi pesaing terberatnya yang sejak tahun lalu juga santer dikabarkan bakal maju dalam kontes ini, yakni Muhammad Lutfi, malah diangkat menjadi Menteri Perdagangan oleh Presiden Joko Widodo dalam perombakan kabinet, Desember 2020.
Bahkan ketika Arsjad Rasjid mendeklarasikan pencalonannya pada 27 Maret lalu, kubu Anin masih optimistis dapat merebut suara terbanyak. Anin telah 15 tahun malang-melintang dalam kepengurusan Kadin. Di masa kepemimpinan Rosan, Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk ini didapuk sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Pemberdayaan Daerah. Sedangkan Arsjad, Direktur Utama PT Indika Energy Tbk, baru menjadi pengurus inti Kadin lima tahun terakhir sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional.
Calon Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid (kiri) berbincang dengan Ketua Kadin Rosan Roeslani di Jakarta, Jumat (26/3/2021) . (TEMPO/ Tony Hartawan)
Merasa unggul start, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto—salah satu pendukung Anin—sempat menyebut jagoannya itu sudah mengunci 70 persen suara dari 34 provinsi. Dalam pemilihan, satu provinsi berhak atas tiga suara, yang berarti ada 102 suara yang diperebutkan dari Kadin provinsi. Selain itu, ada 30 suara yang diperebutkan dari seratusan asosiasi yang menjadi anggota luar biasa Kadin.
Namun keyakinan para pendukung Anin itu berubah menjadi kekhawatiran sejak akhir Mei lalu. Dalam sebuah rapat virtual pengurus Kadin, 25 Mei lalu, Rosan mengabarkan bahwa pemerintah meminta jadwal pelaksanaan musyawarah nasional diundur menjadi pada 30 Juni mendatang.
Rosan menyatakan ia juga mendapat pesan berisi permintaan dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno, yang mendapat amanat dari Presiden Joko Widodo, agar lokasi penyelenggaraan dipindahkan dari Bali ke Kendari. “Permintaan secara verbal diterima Rosan dari pemerintah,” ucap Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan merangkap Ketua Komite Pengarah Musyawarah Nasional (Munas) Kadin, Benny Soetrisno, kepada Francisca Christy Rosana dari Tempo, akhir Mei lalu.
Alasan pemerintah saat itu, menurut Rosan dalam rapat, penyelenggaraan munas dikhawatirkan akan menciptakan kluster penularan pandemi Covid-19 di Bali. Permintaan pengunduran jadwal itu adalah yang kedua setelah hal serupa diterima pengurus Kadin pada akhir 2020 dengan alasan yang sama. Namun kali ini ada pula permintaan pemindahan lokasi penyelenggaraan munas.
Sadar lokasi baru munas di Kendari, sejumlah pengusaha dan pengurus Kadin pendukung Anin langsung jeri. Mereka teringat pada pelaksanaan kongres Partai Amanat Nasional di Kendari, Februari 2020, yang dijaga ribuan polisi tapi tetap berlangsung rusuh. “Kalau ada lempar-lemparan kursi seperti kongres PAN itu, mending kami para pengusaha ini pulang saja,” tutur seorang…
Keywords: Kamar Dagang dan Industri Indonesia | Kadin, Kadin, Jokowi, Anindya Bakrie, Aburizal Bakrie | ARB | Ical, PDI Perjuangan, Luhut Pandjaitan, Arsjad Rasjid, Indonesian Chamber of Commerce and Industry (KADIN), Golkar, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…