Khasiat Sampingan Obat Cacingan

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-06-26 / Halaman : / Rubrik : ILT / Penulis :


“KAPAN terakhir kali Anda cacingan?” Guru besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Zullies Ikawati, melontarkan pertanyaan itu saat membahas ivermectin, obat cacing yang kini jadi pembicaraan hangat. “Obat itu tidak begitu familier. Saya mendengarnya setelah ramai-ramai belakangan ini,” kata Zullies, Rabu, 23 Juni lalu. Kasus cacingan bukannya tak ada di Indonesia. Namun kasus penyait itu kini makin jarang. “Jenis cacing yang ditemukan dan obat yang dipakai juga berbeda. Selama ini kebanyakan obat cacing dipakai untuk hewan,” ujarnya.
Ivermectin sudah ada di Indonesia sejak tahun lalu, didatangkan oleh PT Harsen Laboratories. Namun obat itu baru menjadi pembicaraan ramai setelah Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memerintahkan PT Indofarma Tbk—anak usaha perusahaan pelat merah Bio Farma—mendatangkannya untuk mengobati pasien Covid-19. Pernyataan itu memicu kontroversi karena belum ada uji klinis terhadap obat tersebut. Selain itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan beberapa negara belum merekomendasikan ivermectin untuk pengobatan pasien Covid-19.
Pada Senin, 21 Juni lalu, Erick Thohir mengatakan PT Indofarma Tbk sudah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengedarkan ivermectin, yang harganya berkisar Rp 5.000-7.000 per tablet. Erick juga menyitir jurnal kesehatan yang mengumumkan efektivitas obat ini bagi pasien Covid-19 dan kini ada uji klinis yang berjalan. Di BPOM, ivermectin memiliki nomor registrasi GKL2120943310A1 yang izinnya edarnya keluar pada Ahad, 20 Juni lalu.
BPOM mengakui adanya publikasi mengenai penggunaan ivermectin yang menunjukkan potensi efek penyembuhan pasien Covid-19. Namun publikasi itu dinilai belum cukup untuk digunakan sebagai bukti. Sebab, banyak faktor yang dapat berpengaruh pada kesembuhan pasien selain yang diduga efek ivermectin. “Masih perlu pembuktian khasiat ivermectin melalui uji klinis,” tulis BPOM dalam siaran persnya, Selasa, 22 Juni lalu.
Sebenarnya…

Keywords: ObatBadan Pengawas Obat dan Makanan | BPOMVirus CoronaCovid-19Ivermectin
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…