Lebah Serbaguna Bukan Hama

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-07-10 / Halaman : / Rubrik : ILT / Penulis :


SUSUNAN kotak kayu seukuran peti es dengan warna beragam terlihat berjejer di antara pohon kelapa sawit yang tak berbuah di Desa Danau Lamo, Kabupaten Muarojambi, Jambi. Dua pekerja peternakan lebah milik Budiarto yang mengenakan penutup kepala berjaring berdiri di depan dua kotak yang disebut stup itu. Sambil memegang tambang yang ujungnya terbakar, mereka mengembuskan asap secara perlahan ke dalam kotak yang memuat koloni lebah Apis mellifera.
Tak berselang lama, kedua pekerja itu membuka penutup kotak dan melepas topi jaring. Mereka mengambil beberapa tala atau bingkai tempat lebah membuat sarang berisi madu. Menggunakan kuas kecil, mereka menyapu lebah-lebah yang menempel pada tala dan sarang. Budiarto tampak mengawasi para pekerjanya itu memanen madu. Rutinitas ini dilakukan Budiarto bersama istri dan lima pekerjanya setiap pekan.
Menggeluti bisnis madu sejak 2001, kini Budiarto memiliki merek dagang Cipta Lebah Berkah. Awalnya, ia beternak lebah lokal Apis cerana. Mula-mula hanya ada empat koloni lebah yang ia budi dayakan. Tiap koloni berisi 300-700 lebah. Setelah kesulitan mencari Apis cerana alias lebah madu Asia, pada awal 2020 ia beralih ke jenis lebah impor dari Eropa, Apis mellifera, yang dibeli dari Jawa. "Sekarang sudah 1.000 koloni," kata Budiarto, Selasa, 6 Juli lalu.
Menurut survei Perhimpunan Entomologi Indonesia dan Center for Transdisciplinary and Sustainability Science (CTSS) Institut Pertanian Bogor (IPB University), Jawa Barat, yang didukung PT Syngenta pada Agustus 2019-April 2020 dengan 272 peternak sebagai responden, Apis cerana adalah lebah yang umum ditemukan di Indonesia. "Temuan lain, 57 persen peternak mengakui mengalami penurunan jumlah lebah," kata Damayanti Buchori, Direktur CTSS, yang menggagas survei itu, Jumat, 9 Juli lalu.

Peternak lebah mengambil madu dari sarang lebah, di Desa Danau Lamo, Kabupaten Muarojambi, Jambi, 6 Juli 2021./Tempo/Ramond Epu
Damayanti mengatakan survei dilakukan pada lebah ternak, belum menyinggung lebah hutan. Namun, saat ditanyai apakah survei terhadap peternak lebah itu dapat merefleksikan kondisi populasi lebah secara umum, ia menyatakan keyakinannya bahwa ada indikasi yang sangat kuat telah terjadi penurunan populasi lebah. "Kalau melihat deforestasi dan sebagainya, sudah pasti terjadi penurunan. Tapi buktinya apa, harus riset lagi," ujar Damayanti, yang juga pengajar di Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB University.
Sih Kahono, peneliti dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang mengamati lebah hutan, mendukung hipotesis Damayanti…

Keywords: MaduPeternakanLingkungan Hidup
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…