Argus
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-08-14 / Halaman : / Rubrik : CTP / Penulis :
I am the eye in the skyLooking at youI can read your mindI am the maker of rules
RASANYA tak ada yang jumawa dalam lagu Alan Parsons Project ini; kata-kata itu diucapkan dengan sayu. Tapi menjadi “mata di angkasa”—yang selalu menatap kita dan membaca pikiran kita—adalah = kekuatan yang menakutkan. Dalam pelbagai narasi yang bengis, sejarah politik manusia mencatat paduan kata “Melihat—Mengetahui—Menguasai”.
Dalam dongeng Yunani dikenal cerita Argus. Ia raksasa yang ditugasi Dewi Hera, yang pencemburu, untuk mengawasi Io, seorang perempuan bumi yang dihasratkan Dewa Zeus, suaminya. Maka Argus, yang diberi julukan Panoptes, “yang serba melihat”, tak pernah lepas dengan 100 matanya memantau Io.
Dongeng ini, meskipun tak kita kenal di sini, mencerminkan keinginan juga kecemasan manusia akan kemampuan “Melihat—Mengetahui—Menguasai” orang lain. Hanya setelah Argus dibunuh dan dicungkil matanya Io bebas. Tapi hanya kemampuan dewa-dewa yang sanggup mengakhiri kuasa “panoptes” dalam dongeng ini. Manusia tidak. Malah tiap kali Argus dilahirkan kembali dalam pelbagai versi. Manusia memerlukannya sebagaimana membencinya.
Cukup dikenal di abad ke-20 ada…
Keywords: Cina | Pemerintah Cina, Intelijen, Dongeng Yunani, George Orwell, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Xu
1994-05-14Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…
Zlata
1994-04-16Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…
Zhirinovsky
1994-02-05Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…