Kejarlah Timor Sampai Ke Tommy

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-09-04 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


BAGI Mohammad Mahfud Mahmodin, utang Hutomo Mandala Putra kepada negara tidaklah besar. Nilainya Rp 2,61 triliun. Jika dibanding utang obligor penikmat dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) lain, tunggakan Tommy—panggilan Hutomo—masuk kategori teri. “Karena ada yang utangnya Rp 30 triliun, belasan triliun, atau Rp 7 triliun,” ujar Mahfud Md., Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, kepada Tempo, Jumat, 3 September lalu.
Walau begitu, Tommy, yang merebut kembali kursi Ketua Umum Partai Beringin Karya alias Berkarya lewat sengketa di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada Februari lalu, seolah-olah menjelma menjadi debitor paling besar. Nama putra bungsu mantan presiden Soeharto ini seperti menutup nama obligor kakap BLBI semacam Kaharudin Ongko, Samadikun Hartono, Trijono dan Sujanto Gondokusumo, Hindarto dan Anton Tantular, juga Sjamsul Nursalim. 
Tommy berada di bawah sorot lampu karena namanya dipajang di iklan koran bersama Agus Anwar pada 23 Agustus lalu. Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara BLBI meminta keduanya datang ke Gedung Syafruddin Prawiranegara, kantor Kementerian Keuangan, pada 26 Agustus lalu untuk membereskan utang mereka.
Agus Anwar, pemilik Bank Pelita Istimarat, menunggak Rp 740 miliar. Bersama Tommy, Agus masuk kelompok debitor yang tidak datang dalam dua pemanggilan sebelumnya. “Yang diumumkan itu kan banyak sebenarnya,” kata Mahfud, yang juga menjadi Ketua Dewan Pengarah Satgas BLBI. Pada Kamis, 2 September lalu, giliran nama Kaharudin Ongko yang diumumkan di koran. “Tapi karena nama Tommy terkenal, yang jadi berita Tommy,” ucap Mahfud.
Dalam semesta megaskandal penggelapan dana BLBI—kucuran utang dari Bank Indonesia di masa krisis keuangan…

Keywords: Mahfud MdTommy SoehartoMobil NasionalBLBISatgas BLBIPengemplang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…