Ketidakjelasan

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-10-30 / Halaman : / Rubrik : BHS / Penulis :


SALAH satu jejak Orde Baru yang masih kita rayakan hari ini adalah bahasa polisi dan tentara yang mewarnai percakapan sehari-hari. Kita menyatakan persetujuan kepada ide orang lain, atau penerimaan terhadap ajakan orang lain, dengan “siap!”. Dalam beberapa hal, “siap” bisa berarti apa saja: persetujuan, penerimaan, penolakan secara halus, atau tanda memutus percakapan. Di kantor saya, seorang anggota satuan pengamanan (satpam) akan terus mengatakan “siap” ketika mengomentari tiap kalimat atasannya. Ia mengatakan “siap” ketika bertemu dengan komandannya. Ia juga akan mengatakan “siap” ketika ditegur atas kesalahannya. Ia pun mengatakan “siap” ketika mendapat pujian komandannya. “Siap” telah menjadi kata generik untuk makna apa saja. Ia mungkin sejajar dengan “anu”, meski kata ini punya arti yang netral karena tak menunjukkan apa-apa. Pada “siap”, ia menunjukkan eufemisme, sampiran untuk menunjukkan ketidakjelasan sebagai bagian dari sopan santun.…

Keywords: Bahasa IndonesiaKomunikasiOrde Baru Militerisme
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…