Pengawal Jadi Panglima
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-11-06 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
PESAN pendek dikirimkan Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa pada Rabu, 3 November lalu. Ia mendoakan Andika agar lancar mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan di Dewan Perwakilan Rakyat serta segera dilantik menjadi Panglima TNI yang baru.
“Saya mengucapkan selamat atas penunjukan Pak Andika,” ujar Hadi kepada Tempo, Jumat, 5 November lalu. Hadi kerap disebut mendorong Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono sebagai suksesornya.
Dua narasumber yang mengetahui penunjukan Panglima TNI bercerita, nama Yudo sempat menguat pada awal hingga pertengahan Oktober lalu. Salah satu pertimbangannya: Presiden Joko Widodo belum pernah menunjuk Panglima TNI dari matra laut. Padahal Jokowi menggembar-gemborkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Jenderal Andika Perkasa saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 6 November 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis
Namun, Rabu itu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengantar surat presiden mengenai penunjukan Andika sebagai calon Panglima TNI ke DPR. Menerima warkat itu, Ketua DPR Puan Maharani mengumumkan bahwa Presiden Joko Widodo hanya mengusulkan Andika sebagai satu-satunya kandidat Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.
Sinyal Jokowi memilih Andika tampak sejak lima hari sebelumnya atau 29 Oktober. Menantu bekas Kepala Badan Intelijen Negara, Abdullah Mahmud Hendropriyono, itu ikut mengantar rombongan Presiden ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Presiden Jokowi hendak bertolak ke Roma, Italia, untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi G20.
Dua narasumber yang mengetahui penunjukan Panglima TNI bercerita, tim di lingkaran inti Jokowi menyodorkan tiga calon pengganti Hadi Tjahjanto ke meja presiden. Selain Andika dan Yudo Margono, ada nama Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Letnan Jenderal Dudung Abdurachman.
Setidaknya ada enam kriteria yang dipakai para pembantu presiden untuk menapis nama calon panglima. Mereka menimbang sisa masa dinas, kemampuan konsolidasi internal, dan rekam jejak. Selain itu, tim melihat faktor loyalitas, komunikasi dengan presiden, dan agenda politik seperti pemilihan presiden 2024.
Dua narasumber yang mengetahui penetapan Panglima TNI menyatakan Jokowi akhirnya memilih Andika Perkasa karena faktor masa dinas. Andika, lulusan Akademi Militer 1987, akan pensiun pada Desember 2022. Ia hanya akan bertugas selama 13 bulan, yang membuatnya menjadi Panglima TNI dengan masa jabatan tersingkat setelah era Reformasi.
Sedangkan Yudo, lulusan Akademi Angkatan Laut 1988, purnatugas pada November 2023, tepat di tengah masa kampanye Pemilihan Umum 2024. Para narasumber ini menyebutkan Jokowi tak ingin mengajukan calon panglima baru pada masa kampanye untuk menjaga stabilitas politik. Skenario Jokowi adalah memilih panglima yang pensiun setelah 2024, setelah Andika lengser.
Keywords: Hadi Tjahjanto, Pratikno, Andi Widjajanto, Prabowo Subianto, AM Hendropriyono, Dudung Abdurachman, Megawati Soekarnoputri, Panglima TNI, Andika Perkasa, Yudo Margono, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…