Menteri Susi dan Bahasa Birokrasi

Edisi: 50/46 / Tanggal : 2018-02-11 / Halaman : 47 / Rubrik : BHS / Penulis : Bagja Hidayat , ,


MENTERI Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memulai kerja dari pangkal soalnya: bahasa. Selama dua tahun sejak 2015, ia bisa menghemat Rp 8,28 triliun hanya dengan-salah satunya-menghapus kebijakan yang ditulis dengan kata yang tak jelas. Ia mencoret program yang disodorkan anak buahnya jika mengandung kata semacam "pembangunan", "ekstensifikasi", "pemberdayaan", "peningkatan", dan "pengelolaan". Soalnya, kata-kata bersayap itu, menurut menteri jebolan kelas II sekolah menengah atas ini, "Bikin saya pusing."

Sesungguhnya bukan hanya Susi yang pusing. Semua orang akan dibuat pusing oleh kata-kata dan gaya bahasa birokrat kita yang sering melenceng dari makna sebenarnya. Susi ingin setiap kebijakan yang menuntut anggaran itu memakai kata-kata yang jelas dan mudah dimengerti, seperti "buat", "bayar", dan "beli". "Biar saya mengerti, maklum cuma dropout SMA," katanya.

Susi tengah menertawai cara kita berbahasa dengan menohok. Ia…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…