Lukisan Jiwa Baik Sang 'Adam Ma'rifat'

Edisi: 09/47 / Tanggal : 2018-04-29 / Halaman : 58 / Rubrik : LAY / Penulis : Agus Dermawan T, ,


SAYA mengenal Danarto sejak 1978 di Jakarta. Namun, sebelum kami bertemu langsung, namanya telah mengusik sejak saya kuliah di Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia "Asri" Yogyakarta pada 1970-an. Ketika itu nama Danarto sedang ramai dibicarakan lantaran pelukis ini "mendadak" jadi penata panggung pergelaran, dari teater sampai tari. "Danarto itu produk ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia) paling komplet. Ia pelukis, ilustrator, dan penulis fiksi yang khas sehingga potensinya bisa digeret ke mana-mana," kata pelukis Widajat, yang menerima Danarto di ASRI pada 1958.

Pada tahun-tahun awal di ASRI, ia merasakan adanya goyangan politik (partai) pada seni rupa. Ideologi "politik sebagai panglima seni" ala Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra), yang berafiliasi di bawah Partai Komunis Indonesia, dilawan oleh semboyan "agama sebagai fondasi seni" dan "kemanusiaan sebagai jiwa seni" oleh lembaga kebudayaan partai lain. Danarto bingung. Di tengah kebingungan itu, ia mendengar ada lembaga seni independen (nonpartai) Sanggarbambu yang akan didirikan oleh pelukis Soenarto Pr. dan Mulyadi W. Ia pun buru-buru mendaftarkan diri sebagai anggota di sanggar yang resmi berdiri pada…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16

Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…

P
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28

Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…

Y
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28

Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…