Menghidupkan Lagi Bahasa Ibu

Edisi: 09/47 / Tanggal : 2018-04-29 / Halaman : 74 / Rubrik : ILT / Penulis : Budhy Nurgianto, ,

SEKELOMPOK bocah tampak riang menyanyikan lagu daerah Sahu di halaman Sekolah Dasar Inpres Gamlamo di Desa Gamlamo, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat, Maluku Utara, Sabtu dua pekan lalu. Sesekali anak-anak itu saling berpegangan tangan membentuk lingkaran kecil sembari tertawa penuh canda. Wajah mereka kadang serius memperhatikan instruksi sang guru.

Para siswa kelas IV di sekolah dasar yang terletak sekitar 90 kilometer dari Jailolo, ibu kota Kabupaten Halmahera Barat, itu sedang mengikuti pelajaran bahasa Sahu, yang menjadi muatan lokal dalam kurikulum mereka. Di sekolah itu, pelajaran bahasa daerah diajarkan kepada siswa kelas III-VI. Salah satu metode pembelajaran yang dipakai guru adalah bernyanyi. "Kegiatan anak-anak bernyanyi bisa dilihat setiap Sabtu sore," ujar Ridwan Hamiru, 40 tahun, warga Desa Gamlamo, Sabtu dua pekan lalu.

Dalam lima tahun terakhir, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Halmahera Barat mewajibkan semua sekolah dasar dan menengah pertama menerapkan pelajaran muatan lokal. Salah satunya pelajaran bahasa daerah yang ada di Halmahera Barat, yakni Gamkonora dan Sahu.

Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat bahkan gencar mencanangkan program pelestarian budaya dan bahasa daerah. Gerakan pendokumentasian dan pendataan bahasa daerah yang terancam punah juga digalakkan. Selain itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah menyusun dua kamus bahasa daerah yang terancam punah, yaitu Kamus Bahasa Sahu dan Gamkonora.

Tahun depan,…

Keywords: -

---

Foto Terkait