Presiden Republik Indonesia Joko Widodo: Menyelesaikan Pekerjaan Juga Kampanye

Edisi: 10/47 / Tanggal : 2018-05-06 / Halaman : 42 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Arif Zulkifli, Widiarsi Agustina, Anton Septian


PELUANG Joko Widodo untuk kembali menjadi presiden pada 2019-2024 terbuka lebar. Lima partai pendukung pemerintah menyatakan mengusungnya sebagai calon presiden. Hasil survei sejumlah lembaga pun menunjukkan elektabilitasnya terus meningkat. Tingkat keterpilihannya menembus 50 persen, lebih baik ketimbang calon lawannya dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia, Gatot Nurmantyo.

Tiga setengah bulan menjelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan emoh memusingkan pemilihan presiden. Jokowi juga belum menentukan calon pendampingnya. Ia lebih sering rungsing saat mendapati berbagai infrastruktur yang baru dibangun mangkrak akibat ketiadaan sarana penunjang. "Saya masih berkonsentrasi pada pekerjaan," katanya.

Namun Jokowi tak hanya berkutat dengan urusan infrastruktur. Ia rajin berkeliling menyambangi pesantren dan menemui ulama. Ahad dua pekan lalu, Jokowi menghabiskan dua setengah jam berdiskusi dengan Persaudaraan Alumni 212-pentolan penggerak demonstrasi besar anti-Basuki Tjahaja Purnama yang dianggap menghina Islam-di Istana Bogor. Ia menyebutnya sebagai pertemuan politik untuk mencairkan suasana.

Tim pendukung Jokowi juga bergerak mencari calon wakil presiden yang akan mendampinginya. Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, misalnya, berulang kali menemui Prabowo, lawan Jokowi pada pemilihan presiden 2014. "Mereka teman baik. Memang tiap minggu mereka bertemu," ujar Presiden. Jokowi sendiri juga bertemu dengan pengurus Partai Keadilan Sejahtera, yang bersama Gerindra menjadi oposisi pemerintah.

Sejumlah partai pendukung Jokowi juga mengajukan nama calon, termasuk opsi Jokowi kembali berpasangan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. "Pak JK, menurut saya, yang terbaik. Tapi saya tidak ngerti tafsir konstitusinya seperti apa," ucapnya.

Jumat siang pekan lalu, Jokowi menerima wartawan Tempo Arif Zulkifli, Widiarsi Agustina, Anton Septian, Raymundus Rikang, dan Reza Maulana di Istana Merdeka, Jakarta. "Kalau tahu mau difoto, saya pakai jaket denim, he-he-he...," kata Jokowi, mengacu pada jaket jins berlukis peta Indonesia yang ia kenakan saat touring sepeda motor di Sukabumi, Jawa Barat, awal April lalu.

Bagaimana Anda menyeimbangkan peran sebagai presiden dan calon presiden?

Saya masih berkonsentrasi pada pekerjaan.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…