Platform Dakwah
Edisi: 17/47 / Tanggal : 2018-06-24 / Halaman : 34 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Anwar Siswadi, ,
DAKWAH online berevolusi. Sementara pada pertengahan dekade lalu sejumlah ustad menyampaikan syiar lewat pesan pendek (SMS) premium, kini para penceramah menggunakan berbagai platform media sosial. Beberapa ustad disokong tim yang serius mengelola akun media sosialnya dan memproduksi konten yang diunggah.
Mereka memiliki akun di Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube. Tapi hanya dari YouTube mereka meraup uang. Monetisasi diperoleh dari penyematan iklan di video lewat Google AdSense dan menyedot pendapatan dari pelanggar hak cipta. Sedangkan di Facebook, Twitter, dan Instagram, pundi-pundi baru diperoleh jika mereka mengampu produk komersial. Ini tak dilakukan mereka.
Rumus Monetisasi:
MINIMAL WAKTU TONTON: 4.000 JAM
MINIMAL PELANGGAN: 1.000
PENDAPATAN: SISTEM…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…