HIDUP ALA MARTIAN DI GURUN UTAH

Edisi: 18/47 / Tanggal : 2018-07-01 / Halaman : 62 / Rubrik : ILT / Penulis : Shinta Maharani , ,


VINCENSIUS Christiawan tak sadar lupa menyalakan perangkat global positioning system (GPS). Venzha—begitu ia biasa disapa—kala itu tengah menjalani misi memungut sampah sambil menjelajahi lembah-lembah di gurun yang tampak serba cokelat. Sekembali ke kamp, ia habis-habisan “dimarahi” komandan dan anggota timnya, Crew 191. “Semua pernah tersesat, tapi kami diajari menggunakan GPS dengan benar,” ujar Venzha, awal Juni lalu.

Enam anggota Crew 191 lainnya mengingatkan Venzha bahwa ia membahayakan dirinya dan misi mereka. Venzha bisa saja tersesat dan kehabisan oksigen karena di gurun itu semua terlihat sama, hampir tak ada penanda yang bisa dijadikan patokan. “Mereka memperlihatkan ke saya peta gurun itu. Seluruhnya hanya berwarna cokelat,” kata Venzha di studio seninya di dekat Pojok Beteng Kulon, Yogyakarta.

Bersama enam orang asal Jepang, Venzha menjalani simulasi hidup di Mars selama sebulan, sejak Maret hingga April 2018. Mereka mengikuti latihan semi-militer…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…