Batik Rifa’iyah Batang, Membatik Rifa’iyah Menembang Tradisi

Edisi: 33/47 / Tanggal : 2018-10-14 / Halaman : 106 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : TIM LIPSUS, ,


SERAYA duduk di dingklik di tepi pintu rumahnya, Umriyah menarik perlahan ujung canting cokelat di atas kain mori. Cairan malam panas yang mengalir dari pucuk canting itu meninggalkan jejak gambar bunga kecil, dedaunan, dan ranting melengkung. Separuh kain putih sepanjang 1,5 meter yang dipangkunya sudah dipenuhi klowongan atau kerangka desain batik tulis.

Umriyah, 75 tahun, adalah salah satu pembatik tertua di Desa Kalipucang Wetan, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Seperti para pembatik lain di kampungnya, Umriyah biasa membatik di kala senggang, selepas membereskan urusan rumah tangga atau menengok sawahnya di tepi desa. Meski renta, Umriyah jelas masih piawai menggoreskan cairan malam membentuk aneka motif. "Membatik membantu pikiran Mak tetap bagus," kata Umriyah, yang biasa disapa Mak Sium, lalu tertawa, Kamis, 20 September lalu.

Membatik juga menjadi cara Mak Sium merawat kenangan dan tradisi yang dipelajarinya dari sang ibu kala ia masih berusia 10 tahun. Membatik, menurut Mak Sium, menjadi bagian dari kehidupan warga kampungnya. Mak Sium dan warga Kalipucang Wetan lain adalah bagian dari…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…