Magma Di Bawah Selat Sunda

Edisi: 46/47 / Tanggal : 2019-01-13 / Halaman : 38 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Dody Hidayat , Ahmad Fikri, Anwar Siswadi


SUARA dentuman dan letusan terdengar be­berapa kali saat Gunung Anak Krakatau meng­alami erupsi sejak pagi hingga malam pada 22 Desember 2018. Di pun­cak siluet gunung yang terletak di Selat Sunda itu, terlihat pijaran-pijaran api ter­lontar hingga mencapai tiga ratus meter. Lava pijar tampak bergerak menuruni le­reng gunung, lalu menghilang tertelan air laut.

Dari lantai dua pos pengamatan gu­nung api milik Pusat Vulkanologi dan Miti­gasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Ke­menterian Energi dan Sumber Daya Mi­neral, di Desa Pasauran, Serang, Banten, suara dentuman dan letusan terdengar je­las pada malam hari. “Sekitar jam 20.00 sampai 20.30 memang ada suara dentu­man, juga letusan. Tapi tinggi kolom abu tidak teramati. Hanya lontaran pijar api yang terlihat dari kamera inframerah kami,” ujar Windi Cahya Untung di Pos Pengamatan Pasauran, Selasa pekan lalu.

Windi malam itu tengah melakukan tugas rutinnya mengambil gambar vi­sual Gunung Anak Krakatau di Pos Peng­amatan Pasauran. Jarak pos itu ke gu­nung mencapai 42 kilometer. Ketika jam menunjukkan pukul 21.20, pria 34 tahun itu mendengar suara gemuruh keras dan melihat gelombang cukup besar dari arah laut menuju pantai.

Windi panik dan meminta dua rekan kerjanya bersiaga jika tiba-tiba terjadi tsu­nami. Belakangan, ia mengetahui gelom­bang yang sampai ke pantai tak jauh dari pos pemantauan tak terlalu tinggi. “Di pantai Pasauran, tinggi gelombangnya kurang dari satu meter,” katanya.

Dari pengamatan alumnus sekolah menengah kejuruan jurusan elektronika di Cianjur ini, arah datang gelombang tak seperti biasanya. Gelombang yang datang malam itu, menurut dia, tak segaris lurus dengan gunung setinggi 338 meter terse­but, tapi miring dari arah selatan-barat daya atau dari sebelah kiri pos. Windi tak tahu mengapa arah datangnya gelombang tinggi itu miring.

Berbeda dengan Pasauran, menurut Badan Nasional Penanggulangan Ben­cana (BNPB), tinggi tsunami Selat Sunda arah selatan-barat daya mencapai dua-lima meter. Tapi di arah itu tak ada da­ratan dengan bangunan dan jumlah pen­duduk yang padat. Ke arah tenggara, ge­lombang yang masih kuat menyapu wila­yah Tanjung Lesung hingga Sumur, juga di Pandeglang.

Gelombang kuat inilah yang menye­babkan Sumur paling luluh-lantak. Keca­matan di selatan Tanjung Lesung ini sem­pat terisolasi. BNPB mencatat bencana di Banten dan Lampung menyebabkan 437 orang tewas dan sedikitnya 1.459 orang terluka. Bencana itu juga mengakibatkan lebih dari 20…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…