Afeksi Bahasa
Edisi: 49/47 / Tanggal : 2019-02-03 / Halaman : 74 / Rubrik : BHS / Penulis : Rahmat Petuguran, ,
LAPORAN berjudul "Dengung Slang Pemadam Dusta" yang diturunkan majalah Tempo edisi 3-9 Desember 2018 menunjukkan bahwa penggunaan bahasa dalam kampanye presiden dan wakil presiden sangat terencana. Ungkapan yang tampaknya seperti celetuk belaka ternyata dipilih dengan pertimbangan yang matang. Para perencana kampanye menghitung secara cermat bukan hanya dampak pragmatik ucapannya, melainkan juga dampak afektifnya.
Majalah ini melaporkan, ungkapan seperti "tempe setipis kartu ATM" dan "ekonomi kebodohan" telah dikapitalisasi agar memiliki dampak politik signifikan. Diproduksi oposisi, ungkapan itu dikelola agar publik skeptis, tidak percaya, bahkan membenci inkumben.
Untuk menandingi itu, petahana melahirkan ungkapan "politikus sontoloyo", "politik genderuwo", dan "tabok fitnah". Ungkapan sarkastis itu sebenarnya tidak cocok dengan performa kebahasaan Joko Widodo sebelumnya, yang datar,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…