Menakar Laba Garuda

Edisi: 11/48 / Tanggal : 2019-05-12 / Halaman : 20 / Rubrik : ARP / Penulis : , ,


LAPORAN keuangan Garuda Indonesia pernah memantik kontroversi pada 1989. Dewan direksi kala itu sesumbar mampu meraup keuntungan di atas Rp 100 miliar. Klaim itu cukup mengherankan lantaran Garuda merugi delapan tahun berturut-turut. Artikel majalah Tempo berjudul "Laba dengan Segelembung Fasilitas" mengungkap skenario Garuda merevaluasi aset dan memisahkan neraca keuangan akibat devaluasi.

Ternyata, dalam persaingan yang seru di bisnis penerbangan internasional, Garuda berhasil menambah jumlah penumpang sehingga mutlak diperlukan lebih banyak pesawat. Perusahaan ini bahkan menyediakan dana sebesar US$ 2 miliar untuk membeli 6 pesawat MD-11, 6 Boeing 747, dan Airbus A-340. Garuda konon meraup Rp 127 miliar. Tapi bagaimana posisi keuangannya masih dipertanyakan banyak orang.

Benarkah Garuda untung? Sebab, ini berarti lompatan besar karena tahun…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

3
38 tahun Lalu, Ke Mana Putra Bunda Pergi
2010-04-11

Pagar-pagar jang tinggi kini ba-njak dibuat di djakarta. ia melahirkan sebuah dunia ketjil jang terpisah…

H
H Muhammad Noer
2010-04-25

Gubernur jawa timur periode 1967-1976 ini meninggal pada usia 92 tahun di rumah sakit darmo,…

3
34 TAHUN LALU, Setelah Chicha Nyanyi
2010-05-16

Kata orang, sukses chicha banyak tertolong karena saat penampilannya yang tepat. waktu album pertama keluar,…