Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian Ri
Edisi: 20/48 / Tanggal : 2019-07-14 / Halaman : 42 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Hussein Abri Dongoran, Raymundus Rikang, Devy Ernis
LEBIH dari satu bulan berlalu, polisi belum bisa mengungkap penembak delapan korban tewas dalam peristiwa kerusuhan 21-22 Mei 2019. Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian RI Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo, mencari penembak tersebut lebih rumit ketimbang menetapkan 447 tersangka perusuh. ââ∠âIni makin sulit karena kami melakukan pembuktian secara digital,âââ¬Ã ujar Dedi di kantornya, Kamis, 4 Juli lalu. Kepada wartawan Tempo, Hussein Abri Dongoran, Raymundus Rikang, dan Devy Ernis, Dedi menceritakan proses pencarian pelaku penembakan hingga menjawab tudingan pegiat hak asasi manusia bahwa Polri melanggar hak asasi manusia dalam penanganan kerusuhan.
Kenapa polisi belum bisa menemukan pelaku penembakan?
Ini makin sulit dibandingkan dengan menetapkan 447 tersangka yang proses pembuktiannya konvensional, yang barang bukti dan saksinya melekat dalam…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…