Ketua ULMWP Benny Wenda: Tak Ada Ruang Demokrasi di Papua

Edisi: 28/48 / Tanggal : 2019-09-08 / Halaman : 36 / Rubrik : LAPUT / Penulis : , ,

DIDAKWA atas tuduhan mengerahkan massa untuk membakar kantor polisi pada 2002, Benny Wenda kabur dari penjara di tengah proses persidangan. Dari tahanan, ia menyeberang ke Papua Nugini hingga akhirnya mendapatkan suaka politik dari Inggris pada 2003.

Sejumlah pihak menyebutkan Ketua Gerakan Pembebasan Bersatu untuk Papua Barat (United Liberation Movement for West Papua/ULMWP) itu berada di belakang kerusuhan yang terjadi di Papua. Salah satu surat edaran yang dikeluarkan Benny berisi instruksi agar rakyat Papua tak mengikuti upacara kemerdekaan 17 Agustus. Surat lain berisi ajakan mobilisasi dan konsolidasi di seluruh tanah Papua setelah terjadi penghinaan rasial dan persekusi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.

Melalui percakapan telepon dan panggilan video pada Sabtu dinihari, 31 Agustus lalu, Benny Wenda yang kini tinggal di Oxford, Inggris, menjawab berbagai pertanyaan Tempo soal unjuk rasa dan perkembangan gerakan pro-kemerdekaan di Papua.

Anda dituding ikut mendalangi kerusuhan di Papua.

Saya memang mengeluarkan surat edaran beberapa pekan sebelum selebrasi kemerdekaan Indonesia. Isinya menyerukan kepada rakyat Papua supaya tidak ikut upacara. Kami bukan bagian dari Indonesia. Kami punya bendera sendiri, Bintang Kejora. Tapi aksi di Surabaya yang merembet ke Papua itu spontanitas saja. Rakyat Papua yang bergerak.

Tindakan…

Keywords: -

---

Foto Terkait