Simalakama Tata Bahasa
Edisi: 30/48 / Tanggal : 2019-09-22 / Halaman : 92 / Rubrik : BHS / Penulis : Dian Purba, ,
TATA bahasa dalam menulis itu amatlah penting. Namun, jujur sejujur-jujurnya, tata bahasa itu tidak menarik. Karena itu, ia membosankan. Namun, apa boleh buat, perkara ini bukanlah tentang menarik atau tidak menarik, membosankan atau menggembirakan. Lekas-lekas kita mesti bermufakat: sesuatu yang menarik belumlah tentu sesuatu yang esensial. Ini perkara kebutuhan, bukan kesenangan. Kesenangan memang sering bertolak-tolakan dengan kebutuhan. Contoh sangat lazim: merokok itu tentulah kesenangan, bukan kebutuhan. Dan celakanya, jamak kita menukar posisi ini: kesenangan menjadi kebutuhan. Tata bahasa dengan demikian harus kita tarik dan kita tempatkan di posisi seterang-terangnya. Saya berpendapat seperti ini: kita perlakukanlah tata bahasa itu sebagai kebutuhan yang menjadi kesenangan.
Ong Hok Ham, sejarawan nyentrik itu, menjadi satu dari sangat sedikit penulis besar yang sangat tidak teratur dalam bertata bahasa. Apa boleh buat, dia begitu cerdas. Buah pikirannya sangat bernas. Alur…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…