Teka-teki Penunggang Gelap

Edisi: 32/48 / Tanggal : 2019-10-06 / Halaman : 39 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Devy Ernis, Pramono., Egi Adyatama


TEMBAKAN gas air mata berkali-kali meletus di sekitar Stasiun Palmerah, Jakarta, pada Selasa malam, 24 September lalu. Sekitar pukul 22.00 itu, sejumlah polisi berhadapan dengan massa. Dihujani gas air mata oleh polisi, massa bertahan sembari terus melemparkan batu ke arah gedung Dewan Perwakilan Rakyat.

Keadaan di sekitar stasiun kacau-balau. Kereta tak dapat melintas. Pos polisi yang terletak tak jauh dari seberang stasiun terbakar.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian mengatakan kerusuhan yang terjadi setelah demonstrasi mahasiswa itu dilakukan kelompok perusuh. Menurut Tito, mulanya unjuk rasa murni digerakkan mahasiswa. Setelah itu, ada kelompok lain yang memanfaatkan aksi massa. “Kami melihat ada indikasi kelompok yang melakukan aksi, ada pihak-pihak yang memanfaatkan agenda politis,” kata Tito dalam konferensi pers, Kamis, 26 September lalu. Tito tak menjelaskan kelompok yang dimaksud.

Pada 23-24 September lalu, ribuan mahasiswa berunjuk rasa di depan kompleks parlemen, Senayan. Aksi itu juga serempak dilakukan di sejumlah kota dengan tuntutan serupa. Mereka menolak pelemahan Komisi Pemberantasan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…