Air Abadi Petirtaan Airlangga

Edisi: 35/48 / Tanggal : 2019-10-27 / Halaman : 58 / Rubrik : ILT / Penulis : Ishomuddin, ,

KOLAM air atau sendang di Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, membuat Wicaksono Dwi Nugroho bersemangat. Arkeolog pada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur itu harus membuka kembali literatur tentang Airlangga, pendiri Kerajaan Kahuripan yang bertakhta pada 1009-1042, sejak ditemukannya petirtaan di dasar sendang tersebut. Sebab, di salah satu sisi dinding pembatas petirtaan itu ditemukan arca Garuda. Sebagai penganut Hindu Syiwa, Airlangga sangat memuja Dewa Wisnu dan Garuda merupakan tunggangan dewa pelindung alam semesta itu.

Menurut Wicaksono, artefak-artefak yang ikut ditemukan dalam penggalian berasal dari masa sebelum Kerajaan Majapahit. Misalnya beberapa pecahan mangkuk atau guci porselen khas Dinasti Song dan Dinasti Yuan dari Cina serta beberapa koin Cina. Dinasti Yuan memerintah pada 1271-1368 atau semasa dengan Kerajaan Majapahit, sedangkan Dinasti Song bertakhta pada 960-1279. “Dugaan kami, petirtaan ini dibangun sebelum masa Majapahit dan masih dirawat di zaman Majapahit,” kata Wicaksono, yang memimpin ekskavasi, Kamis, 17 Oktober lalu.

Kepala BPCB Jawa Timur Andi Muhammad Said mengatakan petirtaan Sumberbeji ini cukup unik dan penting. “Melihat kondisinya, ini bukan petirtaan biasa, (tapi) petirtaan bangsawan,” ujar arkeolog yang akrab disapa Said itu, Senin, 14 Oktober lalu.

Adanya arca Garuda dan jaladwara (arca pancuran) dari batu andesit serta artefak lain…

Keywords: -

---

Foto Terkait