Layuh Sebelum Berkembang
Edisi: 41/48 / Tanggal : 2019-12-08 / Halaman : 40 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Devy Ernis, Raymundus Rikang,
SEKITAR lima tahun lalu, Awang Faroek Ishak kerap mengeluh badannya lemas. Setelah disarankan beberapa koleganya, Gubernur Kalimantan Timur 2008-2018 itu datang berobat ke dokter Terawan Agus Putranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto pada 9 Oktober 2014. Di RSPAD, Awang menjalani metode ââ∠âcuci otakâââ¬Ã atau intra-arterial heparin flushing (IAHF).
Tiga hari setelah menjalani perawatan di RSPAD, Awang masih bisa menghadiri acara Panglima TNI Award di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia di Cilangkap. Tapi, tak lama kemudian, kondisinya menurun. Ia tak bisa berjalan dan mesti menggunakan kursi roda. Padahal, sebelum menjalani terapi, ia masih bisa berjalan. ââ∠âKatanya, motorik saya terganggu, kaki dan tangan kiri saya,âââ¬Ã ujar anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai NasDem ini melalui telepon, Rabu, 27 November lalu.
Menurut Awang, Terawan tak menganjurkan dia menjalani terapi IAHF lagi. Terawan, kata Awang, menyarankan dia mengikuti terapi transcranial magnetic stimulation (TMS). Terapi ini biasa digunakan untuk mengatasi gangguan neurologis yang meliputi stroke hingga gangguan memori. Awang berujar, Terawan menyatakan TMS perlu dijalani selama sepuluh kali.
Sampai saat ini, Awang masih menggunakan kursi roda. Keluhannya masih…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…