Pisang/Seni

Edisi: 43/48 / Tanggal : 2019-12-22 / Halaman : 130 / Rubrik : CTP / Penulis : Goenawan Mohamad, ,


Sejari pisang ditempelkan di dinding sebuah galeri di Miami, Amerika Serikat, dan ditawarkan dengan harga 120 ribu dolar. Buah itu bagian pameran seni rupa Art Basel di pertengahan Desember lalu. Si pisang diberi judul Comedian oleh pemasangnya, Maurizio Cattelan, mungkin setelah ia beli di sebuah supermarket dengan harga 20 sen.

Toh pisang/seni di Art Basel itu laku. Ia sudah bikin orang heboh. Apalagi ketika seorang seniman lain muncul dan tanpa izin mencopotnya dari lakban yang merekatnya, lalu menggigit dan menelannya. Yang dilakukannya, katanya, juga sebuah karya seni performance dengan judul “Seniman Lapar”….

New York Post memberitakan peristiwa itu dengan judul “Art World Gone Mad”.
Gila ataupun tidak, kejadian itu menghidupkan lagi pertanyaan setua dua abad: inikah tanda “seni” tak ada lagi—sudah mati?

Kabar kematian itu dikatakan bermula dari Hegel, filosof besar Jerman itu, ketika ia memberikan kuliah di Berlin di awal tahun 1830-an. Perdebatan yang timbul umumnya melupakan, Hegel sebenarnya hanya menyatakan bahwa baginya, di zaman modern, seni sudah tak lagi memenuhi kebutuhan rohani. Seni tak lagi tampil sebagai “representasi dari…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

X
Xu
1994-05-14

Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…

Z
Zlata
1994-04-16

Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…

Z
Zhirinovsky
1994-02-05

Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…