Den Kisot, Teater Boneka yang Lengkap

Edisi: 47/48 / Tanggal : 2020-01-19 / Halaman : 42 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Bambang Bujono., ,


DEN Kisot naik kuda sembrani, yang bisa terbang lantaran dikerek. Ia menuju angkasa untuk membebaskan Dulcinea, kekasih khayalinya, yang terkena musibah: dimantrai gergasi menjadi patung dan disimpan di atas langit. Sampai di bawah atap ruang pertunjukan, sebuah lampu yang terang menyilaukan matanya. Itulah raksasa yang harus ia bunuh untuk membebaskan sang kekasih. Den Kisot hampir berhasil, tapi nasib belum mengizinkan. Tali pengerek putus, Den Kisot terbanting ke bawah bersama kudanya, ringsek. Selanjutnya adalah dialog antara yang terbaring remuk dan Sancho Panza, petani dungu lagi buta huruf, pelayan setia si Aden.

Adegan menjelang penutup pertunjukan teater boneka golek dengan lakon Den Kisot itu adalah percakapan yang membawa haru. Percakapan tentang melanjutkan perkelanaan tapi mustahil karena tubuh sudah remuk; tentang lahir yang di ujungnya sudah dipastikan: mati; tentang awal yang mau tak mau harus diakhiri. Dan tentang betapa tidak penting pengarang cerita, apakah itu Miguel de Cervantes atau Sayid Hamid, karena, kata Sayid Hamid, Don Quixote sendiri yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…