Lingkaran Kalla di Balapan Monas

Edisi: 53/48 / Tanggal : 2020-03-01 / Halaman : 28 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Hussein Abri Dongoran, Raymundus Rikang, Gangsar Parikesit


MENEMBUS kemacetan lalu lintas Jakarta, Sadikin Aksa menemani empat orang dari tim Formula E Operations Limited (FEO), yang terbang langsung dari London, Inggris, pada Kamis sore, 6 Februari lalu. Seharian penuh, mereka melakukan survei ke sejumlah lokasi begitu tiba di Ibu Kota.

Pertama-tama, tim yang dipimpin Chief Operating Officer Championship Jamie Reigle itu mengecek kawasan Gelora Bung Karno di Senayan, lalu bergeser ke Sudirman Central Business District, tak jauh dari sana. Berikutnya, Sadikin mengajak tamunya melihat Pantai Indah Kapuk, lalu ke Ancol, dan berakhir di Kemayoran. Lima lokasi itu diajukan sebagai alternatif tempat pelaksanaan Formula E setelah pemerintah pusat melarang Monumen Nasional dijadikan arena balap.

“Mereka datang begitu diberi tahu bahwa Monas tak bisa menjadi trek Formula E,” ujar Sadikin, yang juga Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI), Jumat, 21 Februari lalu. IMI merupakan regulator pelaksanaan Formula E di Indonesia.

Keputusan pemerintah disampaikan Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama pada Rabu, 5 Februari lalu. Keberadaan Monas sebagai daerah cagar budaya disebut menjadi alasan utama. Untuk menjadi daerah lintasan sirkuit, beberapa bagian di lingkar dalam tugu bersejarah itu memang harus diaspal. “Tapi diizinkan di luar kawasan Monas,” ujar Setya.

Keputusan itu merupakan hasil rapat Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka beberapa saat sebelumnya. Keberadaan Komisi Pengarah ini tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka di Wilayah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Keputusan yang sama mengatur keberadaan Badan Pelaksana Pembangunan Kawasan Medan Merdeka. Komisi Pengarah diketuai Menteri Sekretaris Negara Pratikno, sementara Badan Pelaksana dipimpin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang merangkap Sekretaris Komisi Pengarah.

Anggota komisi ini antara lain Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Ironisnya, rapat Komisi yang menolak penyelenggaraan Formula E di Monas justru terjadi atas permintaan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…