Rapor Merah Pengendalian Bah

Edisi: 01/49 / Tanggal : 2020-03-08 / Halaman : 28 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Devy Ernis, Gangsar Parikesit, Imam Hamdi


SEJAK Senin malam, 24 Februari lalu, Rano sibuk bolak-balik mengecek ketinggian Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan. Petugas rumah pompa Bukit Duri IV ini punya firasat banjir bakal kembali menerjang seperti malam pergantian tahun.

Hari itu, hujan deras memang mengguyur kawasan Jakarta dan sekitarnya, sejak malam hingga dinihari. Mengenakan jas hujan seadanya, Rano berkeliling ke rumah-rumah warga di sekitar sungai. Benar saja, selepas ganti hari, banjir tiba. “Menjelang subuh, air sudah selutut,” ujar Rano kepada Tempo, Jumat, 28 Februari lalu.

Pekan lalu, air bah merendam DKI dan wilayah sekitarnya sejak Ahad, 23 Februari, hingga Selasa, 25 Februari lalu. Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menunjukkan ada 159 titik di wilayah Jakarta yang kena musibah.

Penyebab banjir pekan lalu berbeda dengan bah tahun baru. Kali ini, tak ada kiriman air dari daerah hulu di Bogor dan sekitarnya. Curah hujan di Jakarta pada 24 Februari mencapai 278 milimeter per hari. Ini juga lebih rendah daripada curah hujan pada pergantian tahun, yang mencapai 377 milimeter per hari. Meski begitu, banjir tetap melanda.

***

Lantaran hujan tak kunjung reda, dalam hitungan jam, banjir di Bukit Duri dengan cepat meninggi hingga sedada orang dewasa. Agar air segera surut, Rano mengaktifkan pompa yang menjadi tanggung jawabnya. Dengan pompa, air yang menggenang bisa segera dibuang ke sungai. Sayangnya, pompa yang berfungsi hanya satu.

“Sebetulnya ada dua. Tapi yang satu lagi rusak,” kata Rano kecut. Walhasil, penyedotan jadi kurang efektif. Apalagi kapasitasnya amat minim. Pompa yang rusak sebenarnya dapat menyedot air sebanyak 150 liter per detik. Sedangkan yang masih berfungsi hanya 75 liter per detik.

Dari sembilan pompa yang tersebar di sepanjang Sungai Ciliwung di Bukit Duri malam itu, hanya pompa yang dikelola Rano yang sedang rusak. Ini lebih baik ketimbang kondisi pada malam pergantian tahun. Waktu itu, semua pompa di sana tak bisa berfungsi karena terendam bah. Akibatnya, air sungai meluber hingga melewati tanggul yang tingginya kurang-lebih satu setengah meter dari jalan.

Sesungguhnya pemeliharaan pompa sudah dianggarkan dalam program pengendalian banjir pemerintah DKI Jakarta. Namun, dalam tiga tahun terakhir, nilai anggaran program tersebut terus menciut.

Pada 2018, total anggaran program pengendalian banjir di dinas sumber daya air dan suku dinas mencapai Rp 3,5 triliun. Tahun berikutnya, anggaran menurun sekitar Rp 500 miliar menjadi Rp 3 triliun. Tahun ini, dana itu kembali menyusut menjadi Rp 2,5 triliun.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…