Tak Berdaya Diterjang Banjir.

Edisi: 01/49 / Tanggal : 2020-03-08 / Halaman : 34 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Hussein Abri Dongoran, Gangsar Parikesit, Adi Warsono


Agus Wijayanto menghilang di tengah banjir pada Selasa pagi, 25 Februari lalu. Anak 15 tahun, santri Pondok Pesantren Daarul Ishlah Assalafy, Kalibata, ini awalnya iseng bermain di Kali Mampang, dekat Pancoran, Jakarta Selatan, bersama kawan-kawannya.

Kebetulan, aliran Kali Mampang melewati area pesantren. Bosan bermain di pekarangan sekolah yang terendam air setinggi dengkul orang dewasa, Agus dan santri-santri lain pindah berenang di kali. Begitu dia melompat ke dalam sungai, arus yang deras langsung menggulung tubuhnya.

Jenazah Agus baru ditemukan tujuh jam kemudian, sekitar 4 kilometer dari titik tempat dia melompat. Sekujur tubuhnya penuh lebam dan luka. Dia dikuburkan di kampung halamannya di Pekalongan, Jawa Tengah, pertengahan pekan lalu.

Selain Agus Wijayanto, ada delapan orang yang tewas di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang Selatan akibat banjir pekan lalu. Hujan deras memang mengguyur Ibu Kota selama tujuh jam tanpa putus, sejak Senin malam, 24 Februari, hingga Selasa dinihari, 25 Februari lalu. Meski curah hujannya lebih rendah daripada peristiwa serupa awal tahun ini, banjir tetap tak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…