Lobi Corona di Jenewa

Edisi: 03/49 / Tanggal : 2020-03-15 / Halaman : 28 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Raymundus Rikang, Budiarti Utami Putri, Caesar Akbar


“PECAH telur” kasus corona di Indonesia akhirnya disampaikan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pada Senin, 2 Maret lalu. Bersama Menteri Kesehatan, Jokowi mengumumkan dua pasien, ibu dan anak, yang terkena virus corona. Keduanya diduga terpapar dari warga negara Jepang yang positif terkena corona dan sempat ke Indonesia pada pertengahan Februari lalu.

Jokowi mengklaim pendeteksian terhadap dua pasien itu merupakan hasil penelusuran pemerintah setelah mendapat informasi bahwa warga Jepang itu singgah ke Indonesia. “Tim dari Indonesia langsung menelusuri,” kata Presiden. Seusai jumpa pers, Menteri Kesehatan Terawan pun mengatakan proses pelacakan sudah dilakukan. “Sedang ditelusuri ketemu siapa saja,” ujarnya.

Pernyataan Jokowi dan Terawan tersebut mengagetkan sejumlah pejabat di Kementerian Kesehatan, yang pagi itu menggelar rapat mendadak. Dua pejabat kementerian ini bercerita, agenda rapat yang seharusnya juga dihadiri Terawan itu membahas dua pasien yang terpapar Corona Virus Disease 19 atau Covid-19. Mereka masih membahas rencana mitigasi setelah kasus itu diumumkan kepada publik. Mereka juga mendiskusikan rencana pelacakan terhadap orang-orang yang sempat berkontak fisik dengan dua korban. Tapi tiba-tiba saja kabar itu sudah diumumkan kepada publik.

Keterangan pemerintah juga berbeda dengan keterangan pasien yang merupakan warga Depok, Jawa Barat, itu. Melalui siaran pers, pasien itu mengatakan dialah yang memberi tahu dokter di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok soal pertemuannya dengan warga negara Jepang yang terinfeksi corona. Informasi ini disampaikannya pada Jumat, 28 Februari lalu, setelah mendapat telepon dari temannya di Malaysia yang mengabarkan warga negara Jepang itu dinyatakan positif corona dua hari sebelumnya.

Saat itu, perempuan 31 tahun tersebut baru satu hari dirawat di Mitra Keluarga.”Demi keamanan dan kesehatan nasional, saya informasikan kepada dokter,” ujarnya. Barulah pada Ahad, 1 Maret lalu, perempuan itu dan ibunya dipindahkan ke Rumah Sakit Penyakit…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…