Varian Gres Minus Gen S
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-12-04 / Halaman : / Rubrik : ILT / Penulis :
MATA Alicia Vermeulen terbelalak saat menyadari ia tak bisa mendeteksi gen S pada satu sampel pasien positif Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) yang berasal dari Provinsi Gauteng, Afrika Selatan. Peneliti yang baru bekerja satu setengah tahun di Lancet Laboratories di Johannesburg itu langsung melaporkan kejanggalan pada Sabtu pertama November lalu tersebut kepada manajernya. Tiga pekan kemudian, namanya terkenal karena disebut sebagai penemu pertama varian SARS-CoV-2 paling gres yang dinamai Omicron. Gen S adalah satu dari tiga gen yang menjadi sasaran dalam pemeriksaan spesimen Covid-19 menggunakan metode reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR). Melalui gen S, virus menciptakan protein S (spike) sebagai pintu masuk infeksi ke sel manusia. Ketiadaan gen S memunculkan dugaan SARS-CoV-2 telah bermutasi. Karena itu, Raquel Viana, Kepala Sains Lancet Laboratories, melakukan pengurutan genom utuh (WGS) virus untuk memvalidasinya. Raquel Viana melakukan WGS terhadap delapan sampel pada Jumat, 19 November lalu. Betapa terkejutnya ia saat menemukan begitu banyak mutasi. Ada 45-52 perubahan asam amino di seluruh genom, termasuk 26-32 mutasi pada protein S. "Saya terkejut atas apa yang terlihat. Saya bertanya-tanya, apakah ada yang salah dalam prosesnya," kata Viana seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 30 November lalu. Ia pun…
Keywords: Virus Corona, Covid-19, Badan Kesehatan Dunia (WHO), Pandemi, Omicron, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…