Anti-puisi
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-12-04 / Halaman : / Rubrik : CTP / Penulis :
…mari kita beri tahu… bahwa ada sebuah pertengkaran purba antara filsafat dan puisi.
— Plato.
PARA penyair adalah sebuah cela. Mereka harus diusir dari Kallipolis. Ketika Plato membayangkan negeri yang ideal itu dalam Republik-nya, ia meletakkan filosof sebagai pemegang kekuasaan dan penyair sebagai perusuh. “Kita sadar benar bahwa puisi… tak dapat dipandang sungguh-sungguh hendak mencapai kebenaran.”
Pertengkaran antara filsafat dan puisi sebagaimana yang disebut Plato jarang dikisahkan secara lengkap. Tapi, dalam sejarah, permusuhan terhadap puisi memang bukan cuma cerita Kallipolis yang imajiner.
Di abad ke-6, Muhammad sang Nabi, seperti Plato beberapa abad sebelumnya, pernah menampik puisi. Ia dikutip mengatakan, “Siapa pun di antara kamu lebih baik punya tubuh berisi nanah ketimbang puisi” (la-an yamtali 'a jawfu ahadikum qayhan khayrun lahu min an yamtali 'a shi 'ran).
Memang tak selamanya Muhammad dan para penjaga moral dan rohani bersikap seperti itu. Tapi antipati terhadap ekspresi sastra ini sering bertaut dengan kekuasaan yang mengusung semangat filsafat—yakni menegaskan “kebenaran”. Penguasa Marxis-Leninis, misalnya, yang yakin membawa “sosialisme ilmiah” di Rusia di abad yang lalu, membungkam penyair…
Keywords: puisi, Filsafat, Subagio Sastrowardoyo, Plato, Nietzsche, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Xu
1994-05-14Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…
Zlata
1994-04-16Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…
Zhirinovsky
1994-02-05Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…