Tertatih Menatap Peluang Besar
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-12-04 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
DUA kontainer milik PT Agri Tiga Berkat akhirnya tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, awal Desember ini. Kedatangan peti kemas berisi daging sapi asal Australia itu molor sebulan. Biasanya, proses order hingga barang sampai di Jakarta memakan waktu dua bulan. Tapi peti kemas logistik sedang langka, menghambat importasi. “Sekarang tiga bulan baru nyampe,” kata Marina Ratna, Direktur Utama PT Agri Tiga Berkat, Sabtu, 4 Desember lalu.
Krisis kontainer global belum berlalu. Masalah ketidaktersediaan kapal, yang tak siap memenuhi naiknya permintaan pengiriman kargo di awal tahun, belakangan bertambah dengan ditutupnya sejumlah pelabuhan besar di dunia—termasuk karena pemogokan. Peti kemas pun menumpuk, membuatnya langka di pasar perdagangan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi curiga persoalan logistik ini juga dimanfaatkan oleh penyedia kapal pengiriman barang (shipping line) untuk membatasi layanan. “Jadi sebenarnya bukan krisis kontainer lagi sekarang, tapi krisis ruang,” ucap Budi ketika berbicara dalam webinar “Potret Masa Depan Industri Logistik Indonesia di Era Disrupsi”, Selasa, 23 November lalu.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Desember 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pemerintah pantas khawatir atas kondisi ini. Kontraksi pada ketersediaan angkutan barang, yang kini terbatas, bisa membikin ongkos pengiriman membengkak. Ujung-ujungnya, harga barang bisa ikut melonjak.
Arief Suhartono, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, mengaku sempat ditanyai soal kelangkaan kontainer ketika mengikuti rapat bersama pemerintah. “Saya sampaikan, Pelindo ini perusahaan pengelola terminal. Enggak punya sebiji pun kontainer,” ujarnya kepada Tempo, Kamis, 25 November lalu.
Menurut Arief, kelangkaan kontainer telah menjadi isu global. Stagnasi juga terjadi di pelabuhan Singapura setelah regulator mewajibkan kru kapal menjalani karantina dulu sebelum bersandar untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Akibatnya, biaya rental kapal meningkat hingga 5-10 kali lipat. Di sisi lain, kapal-kapal besar Indonesia akhirnya juga banyak disewa…
Keywords: Outlook Ekonomi, bisnis logistik, Kapal kontainer, Logistik, Biaya Logistik, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…