Dua Aktor Pemantik Krisis

Edisi: 8 Janu / Tanggal : 2022-01-08 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


LARANGAN ekspor batu bara yang diterbitkan pemerintah tepat di pengujung 2021 membuat pelaku industri pertambangan kelimpungan. Mereka ditagih penjelasan oleh importir di Cina, mitra dagang yang jauh-jauh hari telah memesan batu bara asal Indonesia, tentang kebijakan baru yang berlaku selama Januari 2022 tersebut.
Pada 6 Januari 2022, wakil-wakil perusahaan tambang batu bara baru memenuhi tagihan itu. Sekitar 100 orang bergabung dalam pertemuan virtual via Zoom yang digelar Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) dan China Import Coal Trading Commission. “Mereka meminta kejelasan soal larangan ekspor dan kepastian larangan dicabut,” tutur Hendra Sinadia, Direktur Eksekutif APBI, Jumat, 7 Januari lalu.
Cina adalah importir terbesar batu bara Indonesia, diikuti India, Jepang, dan Korea Selatan. Pada 2020, menurut catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, sebanyak 127,78 juta ton batu bara Indonesia berlayar ke Cina. Angka ini hampir sepertiga dari total volume ekspor batu bara pada tahun yang sama.
Tak hanya disampaikan lewat asosiasi, pertanyaan dari sejumlah pembeli luar negeri juga melayang langsung ke perusahaan eksportir. PT Indika Energy Tbk, kelompok usaha yang menaungi sejumlah perusahaan pertambangan dan perdagangan batu bara, salah satu yang kudu meladeni pertanyaan dari mitra dagangnya. Sebagian besar buyer, kata Head of CEO Office, Corporate Communications, and Sustainability PT Indika Energy Tbk Ricky Fernando, berharap larangan ekspor segera berakhir.
Perusahaan pertambangan juga khawatir akan dampak larangan itu, apalagi jika berkepanjangan. “Bisa menyebar ke hal-hal lain, seperti implikasi dari force majeure dan biaya demurrage (kelebihan waktu berlabuh) atau logistik,” ucap Ricky kepada Tempo, Jumat, 7 Januari lalu.

Pekerja melakukan proses penghalusan batu bara di Dermaga Cendrawasih Mustika Indah, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 18 Desember 2021. ANTARA/Makna Zaezar
Hal senada disampaikan Direktur Independen dan Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk Dileep Srivastava…

Keywords: PLNKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | ESDMBatu BaraPLTU Batu BaraPLTU
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…