Politik Munafik Subsidi Bbm

Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-03-26 / Halaman : / Rubrik : SP / Penulis :


SYAHDAN, pada 2015, Presiden Joko Widodo mencabut subsidi bahan bakar minyak. Daripada untuk menomboki subsidi yang lebih menguntungkan pemilik mobil pribadi, pemerintah lebih baik memakai uang negara buat keperluan yang lebih mendesak. Banyak orang angkat jempol, memuji kebijakan itu.
Sebetulnya, situasi saat itu memang memungkinkan pencabutan subsidi. Harga minyak sedang murah-murahnya. Sempat bertengger di level US$ 61,86 per barel pada Mei 2015, harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian crude price (ICP), yang menjadi patokan harga minyak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ataupun untuk menghitung harga eceran BBM, terus merosot hingga US$ 27,49 per Januari 2016.
Jadi sebetulnya tanpa subsidi pun harga BBM saat itu sudah murah. Namun politikus yang sedang berkuasa tentu tak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk mendongkrak citra. Mereka gencar memoles kebijakan itu dengan narasi politik yang keren:…

Keywords: PT Pertamina (Persero)Joko WidodoJokowiHarga BBMSubsidi BBM
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Juara Berutang dari Pasar
2020-04-11

yopie hidayat
kontributor tempo

B
Banjir Minyak Menambah Masalah
2020-04-25

yopie hidayat
kontributor tempo

K
Kredibilitas Dolar Pertaruhan The Fed
2020-05-16

yopie hidayat
kontributor tempo