Sudah Benarkah Cara Berbahasa Kita?

Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-04-16 / Halaman : / Rubrik : BHS / Penulis :



BERBAHASA memang hal yang mudah karena yang sulit adalah membuatnya terlihat baik dan benar. Mudah saja berkata-kata tanpa perlu memperhatikan kaidah. Namun, dalam beberapa situasi dan kondisi, seseorang dituntut menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah gramatika. Misalnya dalam rapat formal atau dalam pembuatan proposal/laporan pertanggungjawaban yang sifatnya resmi.
Tiap rapat atau menyusun proposal kegiatan, saya menemui dua bentuk “keanehan” berbahasa. Keanehan yang pertama berupa kata “menghandle” dalam proposal kegiatan, lalu keanehan kedua adalah kata “mengfollow up” yang diucapkan saat rapat. Alasan penyebutan “aneh” adalah penggunaan “kawin silang” dua bahasa, yakni prefiks me- sebagai awalan dalam bahasa Indonesia serta kata handle dan follow up sebagai kata dasar dalam bahasa Inggris. Dua keanehan tersebut lazim disebut dengan istilah interferensi leksikal dari bahasa asing, sebuah fenomena kesalahan berbahasa yang terjadi karena penutur/penulis menggunakan istilah bahasa asing secara bersamaan dalam sistem tata bahasa Indonesia.
Agaknya penggunaan kata hasil “kawin silang” dengan bahasa asing lebih menjanjikan kesan keren…

Keywords: kolom bahasaBahasa IndonesiaBahasa Inggris
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…