Gelotofobia

Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-05-07 / Halaman : / Rubrik : CTP / Penulis :


LELUCON, sebagaimana kebebasan, mengandung risiko.
Mandra, pelawak dari seri drama TV Si Doel Anak Sekolahan, bercerita bagaimana ia ketakutan sewaktu diundang mentas di depan Presiden Soeharto dan Nyonya Tien, ketika kekuasaan “Orde Baru” menjulang tinggi.
Mandra, waktu itu bersama Benyamin Sueb, cemas dan kebingungan: sejak dua bulan sebelum manggung, mereka berulang kali didatangi petugas Istana, “pasukan pengawal presiden” dengan paras yang angker. Orang-orang serem ini memberi patokan kepada Mandra dan Benyamin tentang pelbagai aturan dan larangan. “Itu kita kagak pernah lepas, dua hari sekali didatengin. Nanti ngomongnya begini, enggak boleh begini,” kata Mandra.
Bukan hanya kata-kata yang harus dijaga, volume pengeras suara juga harus kecil. Walhasil, kejenakaan harus diproduksi secara terkendali. Di tiap sisi.
Lawak, yang mengharapkan orang terbahak-bahak, tentu saja tak bisa lahir dari kondisi itu—dari ketakutan. “Pantes kalau gue perhatiin semua pelawak kalau main di depan dia [Presiden Soeharto] enggak ada yang lucu,” kata Mandra, seperti yang direkam dalam kanal YouTube Baba Mandra.
Presiden dan Ibu Negara mungkin suka humor, tapi kekuasaan waktu itu—yang menyebut diri…

Keywords: Orde Baru SuhartoShakespeareHumorBenyamin Sueb
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

X
Xu
1994-05-14

Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…

Z
Zlata
1994-04-16

Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…

Z
Zhirinovsky
1994-02-05

Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…