Sekoci Untuk Gubernur
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-06-04 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
BERTEMU dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi seusai rapat terbatas di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin, 16 Mei lalu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan kabar terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu. Koalisi itu terdiri atas Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan.
Kepada Tempo pada Rabu, 18 Mei lalu, Airlangga membenarkan kabar tentang pertemuannya dengan Presiden. “Beliau bilang, ‘alhamdulillah’,” ujarnya. Koalisi Indonesia Bersatu dideklarasikan di Rumah Heritage Jakarta pada Kamis, 12 Mei lalu. Ketika itu, Jokowi sedang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Amerika di Washington, DC, Amerika Serikat.
Menurut tiga politikus Golkar yang mengetahui isi pertemuan itu, Jokowi senang atas pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu. Koalisi itu pun bisa menjadi alternatif untuk mengajukan calon penggantinya. Sumber yang sama menyebutkan Airlangga diminta menambah satu partai agar koalisi lebih solid untuk mengajukan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Umum 2024.
Bendahara Umum Partai Golkar Dito Ganinduto mengatakan pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu bertujuan untuk memenangi pemilihan presiden 2024. Saat ini, kata dia, koalisi sudah memenuhi syarat pencalonan presiden berdasarkan Undang-Undang Pemilu, yaitu memiliki 20 persen kursi Dewan Perwakilan Rakyat.
Pada Pemilu 2019, Golkar mendapatkan 85 kursi DPR, PAN 44 kursi, dan PPP 19 kursi. Jika digabung, perolehan kursi koalisi ini adalah 148 dari 575 kursi di DPR, setara dengan 25,7 persen kursi di Senayan. “Kami sudah punya tiket,” ucap Dito.
Keywords: Ganjar Pranowo, Jokowi, Airlangga Hartarto, Pemilu 2024, Koalisi Indonesia Bersatu, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…