Penulis Brosur Dari Gontor
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-06-11 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
HAMZAH memacu sepeda motornya dari Bekasi, Jawa Barat, menuju Markas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, Jakarta Selatan, pada Selasa malam, 7 Juni lalu. Ia mendengar polisi menangkap pemimpin Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja. Amir Daulah Khilafatul Muslimin Jawa-Madura itu ingin bertemu dengan sang khalifah.
Perjuangannya berhasil. “Kami ngobrol sambil makan soto dan ayam bakar,” kata Hamzah pada Kamis, 9 Juni lalu.
Tak ada raut kegelisahan di wajah Abdul Qadir. Dalam pertemuan itu, ia berpesan agar jemaah Khilafatul Muslimin tetap melanjutkan perjuangan. Sesekali keduanya saling melontarkan senda gurau. “Khalifah itu orangnya memang kalem dan lucu,” ujar Hamzah.
Pengamat terorisme dari Departemen Antropologi Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Aceh, Al Chaidar, membenarkan perilaku Abdul Qadir yang bersahaja. Sementara Hamzah bergabung dengan Khilafatul Muslimin pada 2005, Al Chaidar pernah dibaiat di kelompok itu pada 2003. “Beliau sering menceritakan masa lalunya kepada kami,” tuturnya.
Abdul Qadir Hasan Baraja lahir di Taliwang,…
Keywords: NII, Terorisme, Khilafah, Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…