Basuh Diri Bersihkan Jiwa
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-06-25 / Halaman : / Rubrik : GH / Penulis :
BERTERIAK bisa melegakan. Tanpa alas kaki, Maria Tobing mencari pijakan yang kokoh pada sebuah batu alam besar di dasar Air Terjun Beji Griya, Banjar Trinadi, Badung, Bali. Kain jingga yang melilit tubuhnya membuat ia tak leluasa bergerak. Berkali-kali ia menyeka wajah yang tersiram air terjun setinggi 12 meter. "Berteriak mengeluarkan semua emosi dan energi negatif," kata perempuan 37 tahun, menceritakan ritual melukat yang pernah ia ikuti.
Bunyi deru air terjun nyaris menutup semua suara lain di kawasan Pura Taman Beji Griya Gede Manuaba Punggul. Maria sejenak mengambil napas dalam-dalam, kemudian mengeluarkannya bersama teriakan yang keras dan panjang. Dia mengulanginya hingga tiga kali. "Ada rasa agak lega setelah teriak ini,” kata Maria pada 23 Juni lalu.
Maria mengatakan berteriak di bawah air terjun adalah bagian dari serangkaian upacara melukat atau pembersihan diri di Pura Taman Beji. Ritual ini dipercaya dapat mengeluarkan mala atau sengsara dalam diri sehingga pikiran dan jiwa menjadi lebih tenang. Ritual lain adalah membasuh kepala dan meminum air di sejumlah mata air yang menjadi simbol pembersihan raga dan jiwa. Di awal upacara, dia memberikan banten pejatu atau persembahan untuk menghaturkan sejumlah permohonan kepada Tuhan.
“Meski ini upacara agama Hindu dan di pura, pendamping meminta peserta berdoa sesuai dengan kepercayaan atau agama masing-masing,” ucap perempuan beragama Kristen itu.
Maria Tobing melakukan tradisi melukat di Pura Taman Beji Griya, Badung, Bali. Dok. Pribadi
Direktur sebuah perusahaan konsultan public relations ini menambahkan, ia telah tiga kali menjadi pemedek—sebutan bagi peserta melukat yang berarti orang yang tengah mendekatkan diri kepada Tuhan. Dia mulai mengetahui upacara umat Hindu ini saat mengikuti berita kegiatan mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Saat itu Obama dikabarkan melukat bersama keluarganya di Pura Tirta Empul, Manukaya, Tampak Siring, Bali, 27 Juni 2017.
Maria mulai mengikuti upacara melukat di Pura Tirta Empul pada Desember 2019. Dia menilai konsep pembersihan diri cocok dengan nuansa semangat baru pada setiap peristiwa pergantian tahun. Dia kembali berkesempatan mengikuti ritual ini saat menjalankan metode kerja dari mana saja atau work from anywhere pada masa penanganan pandemi Covid-19. Selama dua tahun dia menuntaskan pekerjaannya dari Pulau Dewata.
Dia kemudian mendapat informasi dari rekannya tentang lokasi upacara melukat yang lebih asri di Pura Taman Beji, September 2020. Pura ini berada di lembah sungai yang dikelilingi persawahan terasering masyarakat lokal. Selain mempunyai air terjun, kuil ini memiliki gua tersembunyi bernama Gua Pingit.
Gua Pingit terbentuk dari impitan dua…
Keywords: Agama Hindu, Cinta Laura, Bali, Melukat, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Tak Terpisahkan Capek, Jazz, dan Bir
1993-10-02Sejumlah eksekutif mencari dunia lain dengan mendatangi kafe. kafe yang menyuguhkan musik jazz jadi rebutan.…
AGAR MISS PULSA TIDAK KESEPIAN
1993-02-06Pemakaian telepon genggam atau telepon jinjing kini tak hanya untuk bisnis tapi juga untuk ngobrol.…
INGIN LAIN DARI YANG LAIN
1992-02-01Festival mobil gila dalam pesta otomotif 92 di surabaya akan diperlombakan mobil unik, nyentrik dan…