Para Perempuan Bandung Contemporary Art Awards

Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-08-20 / Halaman : / Rubrik : SR / Penulis :


LIMA perempuan bergaun putih duduk saling memunggungi di kursi yang ditata melingkar. Mereka kemudian serempak menjumput potongan kain perca yang berserakan di lantai. Satu per satu kain itu mereka sambung hingga memanjang dengan mesin jahit kecil berlistrik yang dipangku di atas paha. Bekerja sambil diam selama satu setengah jam, hanya suara mesin jahit yang bicara.
Pertunjukan seni atau performance art garapan Kelompok Perempuan Pengkaji Seni asal Surabaya berjudul Rotary itu mengangkat soal perempuan. Tema itu merembet pada masalah pekerjaan harian, budaya patriarki, dan lingkungan yang terkena dampak industri kapitalis. Mereka sengaja mengumpulkan limbah kain dari industri garmen dan konfeksi untuk proyek seni itu sebagai upaya daur ulang.
Menurut ketua tim Syska La Veggie, tren pakaian seperti fast fashion menimbulkan peningkatan limbah. Industri pakaian semacam itu lebih mengutamakan kuantitas produk dalam waktu singkat dengan beragam model tanpa terlalu mempertimbangkan kualitas bahan baku produk. “Serta biasanya membayar upah karyawan yang tidak sesuai dengan kapasitas kerjanya,” katanya.
Karya yang dilengkapi video dan instalasi artefak pertunjukan itu dinobatkan sebagai pemenang Bandung Contemporary Art Awards (BaCAA) ke-7 pada Jumat malam, 12 Agustus lalu, di Lawangwangi Art Space, Bandung. Dua pemenang lain dari total 15 finalis adalah Patriot Mukmin, yang mendapat hadiah berupa residensi seni di Intermondes, La Rochelle, Prancis; dan…

Keywords: Seni RupaPameran SeniSeni
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…