Salman Rushdie
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-08-20 / Halaman : / Rubrik : CTP / Penulis :
SEBUAH cerita—sebuah fiksi—tak pernah lempang seperti jalan kereta api.
34 tahun sebelum Salman Rushdie ditikam di atas panggung di sebuah acara sastra di New York, ada satu cerita yang ditulisnya tentang keajaiban di desa Titlipur.
Di desa India itu, ratusan ribu kupu-kupu muncul, terbang dan hinggap di mana-mana. Penduduk yakin serangga itu titisan Bibiji, seorang wanita suci yang wafat 120 tahun sebelumnya. Dulu, di saat kematian perempuan itu, semua kupu-kupu menghilang ke dalam kubur. Ketika mereka muncul lagi, penduduk yakin itu pertanda baik.
Tapi ternyata tak ada mukjizat. Dan penduduk pun membiasakan diri hidup tanpa heboh dengan ribuan rama-rama itu. Juga Mirza Said, tuan tanah yang tinggal di rumah megah mereka, Peristan. Bertahun-tahun lamanya ia dan istrinya, Mishal, anggap himpunan kupu-kupu yang mengisi tiap jengkal ruang hidup itu sesuatu yang tak istimewa. Sampai pada ulang tahunnya yang ke-40.
Hari itu ia tumben melihat semua kupu-kupu berwarna cerah dan ia merasa bahagia hidup dengan istrinya, meskipun mereka tak punya anak.
Tapi juga ia melihat sesuatu yang…
Keywords: India, Don Quixote, Salman Rushdie, Ayat-Ayat Setan, Quichotte, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Xu
1994-05-14Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…
Zlata
1994-04-16Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…
Zhirinovsky
1994-02-05Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…