Anak Muda Penikmat Wine

Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-08-27 / Halaman : / Rubrik : GH / Penulis :


TIGA botol minuman anggur merah berbagai jenis dan jenama berdiri berjajar di atas sebuah meja kayu besar. Sebagian isi dari botol sudah berada di dalam tiga decanter—bejana kaca serupa pitcher dengan sejumlah variasi bentuk yang berfungsi memisahkan sedimen dan mengaerasi wine. Teknik ini sering digunakan pada anggur dengan karakter tanin kuat dan bertubuh penuh, seperti cabernet sauvignon dan syrah.
Pada bagian label botol pertama tertulis anggur Allegrini produksi winery Kota Veneto, Italia, yaitu Corte Giara: Valpolicella. Dua botol lain bertulisan anggur jenis pinot noir produksi Limited Edition 20 Barrels asal Cile dan cabernet sauvignon buatan pabrik wine asal California, Amerika Serikat, yaitu Morgan Bay Cellars. Warna tiap minuman anggur tersebut tampak berbeda saat berada di dalam decanter.
Faye Louise, 44 tahun, mengatakan sengaja menyajikan tiga jenis wine dengan beragam rasa dan tekstur tersebut saat menjamu Tempo di kantornya di Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis, 18 Agustus lalu. Dia mengeluarkan belasan gelas wine berbagai bentuk, dari tipe standar hingga reedel winewings yang memiliki mulut lebih lebar.
“Setiap anggur harus diminum dengan gelas yang sesuai agar rasa khasnya benar-benar keluar secara sempurna,” ucap Faye sambil memutar gelas wine di tangannya atau swirling.
Menurut Faye, kegemarannya pada minuman fermentasi buah anggur itu berkembang saat ia bekerja sebagai sales marketing director di sebuah perusahaan kamera di Jakarta, awal 2000-an. Saat itu dia harus menjalin komunikasi dan relasi dengan sejumlah klien yang memiliki gaya hidup dan punya hobi meminum wine. Minatnya ini makin tumbuh saat ia mendirikan perusahaan distributor gelas minuman alkohol jenis wine dan bir pada 2013.

Penikmat dan kolektor wine, Hamal Fauzi di kediamannya, Andara, Jakarta, 25 Agustus 2022/TEMPO/M Taufan Rengganis
Tapi, Faye menjelaskan, perkenalan pertamanya pada minuman wine justru terjadi ketika dia berusia enam tahun. Dia mengatakan keluarga besarnya memiliki kebiasaan meminum wine sebagai pendamping acara makan bersama. Kegiatan ini terutama dilakukan pada momen khusus, seperti ulang tahun.
Selain dengan keluarga, Faye dan adik-adiknya pernah menghabiskan sejumlah botol anggur untuk mabuk bersama teman-teman saat remaja. Saat itu dia menemukan puluhan botol wine vintage 1980-an—istilah untuk menyebut tahun panen buah anggur yang menjadi bahan baku dari sebuah botol wine—saat membersihkan bekas kamar kakek angkatnya yang berasal dari Prancis. Semua minuman tersebut sengaja ditinggal saat kakeknya kembali ke negara asalnya. “Dibuat minum dengan teman-teman. Padahal kalau cek harganya sekarang per botolnya mencapai Rp 12…

Keywords: Generasi MilenialMinuman AnggurKolektor AnggurBotol AnggurWine
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tak Terpisahkan Capek, Jazz, dan Bir
1993-10-02

Sejumlah eksekutif mencari dunia lain dengan mendatangi kafe. kafe yang menyuguhkan musik jazz jadi rebutan.…

A
AGAR MISS PULSA TIDAK KESEPIAN
1993-02-06

Pemakaian telepon genggam atau telepon jinjing kini tak hanya untuk bisnis tapi juga untuk ngobrol.…

I
INGIN LAIN DARI YANG LAIN
1992-02-01

Festival mobil gila dalam pesta otomotif 92 di surabaya akan diperlombakan mobil unik, nyentrik dan…