Cendekiawan, Pendeta, Begawan
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-09-10 / Halaman : / Rubrik : BHS / Penulis :
KAMPUS sejatinya adalah tempat menimba ilmu dan tempat melahirkan orang-orang pintar. Idealnya, di situ kebebasan berpikir dan berpendapat dijunjung tinggi, perbedaan dimaknai sebagai khitah, intelektualisme dan keadilan seutuhnya menjadi landasan dalam setiap mengambil keputusan. Namun, ibarat negara kecil, dari kampus pula kepentingan dan politik kekuasaan tiada henti tecerminkan. Dari waktu ke waktu, publik disuguhi aksi tak elok cendekiawan kampus: pelecehan seksual, pengekangan kebebasan akademik, obral gelar akademis, hingga dosen-dosen yang “ngamen” menjadi penyokong kekuasaan melalui labelisasi akademis. Semua itu menambah panjang daftar kekecewaan publik kepada cendekiawan kampus yang semestinya menyuarakan ketidakadilan dan bukan menuruti nafsu dan agenda kekuasaan.
Cendekiawan kampus perlu diingatkan bahwa masyarakat melihat mereka sebagai sosok paripurna pengembang ilmu pengetahuan dan keberadaban luhur, jauh dari nafsu dan politik praktis yang bisa menghancurkan kampus sebagai gambaran ideal berbangsa dan berdemokrasi. Maka tak berlebihan jika publik acap melabeli kaum cendekiawan sebagai begawan: orang yang mulia, suci; peletak dasar ilmu…
Keywords: Universitas, kolom bahasa, Cendekiawan, KBBI, Begawan, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…